~Kim
Pov, On~
Hi
... Gue belum perkenalkan diri gue kan? Oke, kalo gitu kenalin nama gue Alena
Putri Natasya. Kalian cukup panggil gue, Kim. Oh ya sekedar info aja sih, gue
tuh keturunan Korea-Indonesia-China, rempong ya campuran 3 negera? Gue bakalan cerita
dikit tentang keluarga gue yang rata-rata bermata sipit-sipit ini, hihi.
Jadi,
nenek gue dari Ayah dan nenek gue dari Bunda itu asli Indonesia, satunya asli
Medan, satunya lagi asli Semarang. Sedangkan, kakek gue dari Ayah itu asli
Korea yang udah lumayan lama tinggal di Singapur sebelum ketemu nenek gue dan
pindah ke Indonesia, dan kakek gue yang dari Bunda asli China. Dan kalian tau
gak sih, keturunan dari negara lain tuh ada enak sama gak enaknya tau.
Enaknya
tuh, gue bisa tau kebudayaan dari negara lain, bisa kenal sama
saudara-saudaranya kakek gue yang di Korea dan China, plus karena gue cucu
perempuan mereka yang masih sendiri dan masih kecil menurut mereka, gue paling
dimanja dong, hehe. Kalo gue minta buat liburan ke Korea atau China pasti langsung
dibolehin, sampai mereka suka bilang gini, “Ya udah ini ATM opa, sana kamu
paket buat beli tiket sama biaya selama liburan disana”, hihi. Soalnya tuh
cucu-cucu perempuan mereka rata-rata udah pada nikah dan udah pada tunangan
plus bentar lagi ada yang mau nikah. Oh ya, gak enaknya keturunan bangsa lain
tuh dulu waktu gue SMP di Semarang banyak banget temen-temen gue yang
ngeledikin gini, “Eciiee orang China-Korea udah berangkat. Dateng jam berapa mba
di Indonesia? Haha.” Kan ngajak ribut banget. Ini gak boleh ditiru ya
teman-teman, karena walaupun gue keturunan negara lain, gue tetep 100% cinta
Indonesia dong.
Gue
lahir di Semarang, 18 tahun yang lalu atau 19 tahun yang lalu menurut waktu
Korea.
Sekarang gue lagi menempuh bangku kuliah disalah satu Universitas
terkenal yang ada di Korea. Tahun ini udah jadi tahun ke 3 gue di Korea dan
tahun ini menjadi tahun yang paling bete buat gue, karena abang gue yang dari
Singapur pindah kuliah di Korea dengan alasan biar gue ada yang ngawasin dan
kalian tau siapa yang nyuruh? Yup, bener banget. Bunda. Bunda tuh emang posesif
banget sama gue, katanya sih karena gue anak perempuan satu-satunya di
keluarga, tapi emang bener sih. Secara kakak sama adik gue cowok semua. Tapi
bagi gue Korea itu bukan negara asing, soalnya udah dari kecil juga kan mereka suka
bawa gue ke sini, jadi gue gak butuh sebenernya. Tapi ... Ah taulah, bete gue.
~Kim
Pov, Off~
*****
Geoura geoura jebal jom
malhaejuryeomuna
(Mirror, mirror please tell her)
(Mirror, mirror please tell her)
Jeoura neodo
malhaejuryeomuna
(Scale, please tell her too)
(Scale, please tell her too)
Amugeotdo bakkul piryo
eopsi yeppeudago
(That she doesn’t need to charge anything)
(That she doesn’t need to charge anything)
Jigeum geu moseup
geudaero wanbyeokhadago
(That she’s pretty and perfect just as she is right now)
(That she’s pretty and perfect just as she is right now)
Manyong haengbokhamyeon
dwae geokjeong eopsi
(Just be happy, don’t worry)
(Just be happy, don’t worry)
Bujokhan jeomi mwonji
chatgi eopgi
(Don’t look for your flaws)
(Don’t look for your flaws)
Geoul daesin geunyang nae
nun bicheul barabwa
(Instead of the mirror, just look into my eyes)
(Instead of the mirror, just look into my eyes)
Jeoul daesin nae deung
wie ollatabwa bwa
(Instead of the scale, just get on my back)1
(Instead of the scale, just get on my back)1
Nada
dering tersebut sukses membangunkan seorang gadis di kamar apartementnya
tersebut. Dengan sedikit menormalkan pengelihatannya, gadis tersebut turun dari
tempat tidur untuk mengambil handphonenya yang berada di atas meja belajarnya.
“Bunda”
gumam gadis tersebut
“Assalammualaikum, dek” Suara seorang perempuan yang sangat lembut
membuka percakapan tersebut. Perempuan tersebut tak lain dan tak bukan adalah
Bundanya.
“Waalaikumsalam,
Bun. Apa kabar?”
“Baik sayang. Kamu
sendiri gimana kabarnya? Oh ya, abangmu udah nyampe kan?” Tanya sang Bunda
“Baik,
Bun. Udah kok, kemarin siang. Mana aku pake dimarahin abang coba bun, gegara
telat jemput abang di bandara”
“Emang kamu jemput abang
jam berapa?”
“Jam
3, bun. Sedangkan abang udah nyampe dari jam 2 siangan gitu, soalnya dosen adek
ngajak ribut masa bun”
“Ngajak ribut gimana
maksudnya?”
“Harusnya
kemarin tuh adek ada mata kuliah jam 4 sore, tapi tiba-tiba dosennya ngubah jam
bun, jadi jam 2 siang. Otomatiskan adek telat jemput abangnya. Kalo adek gak
masuk mata kuliah beliau, adek bisa dapet nilai C bun”
“Ya udah kamu syukurin
aja sayang. Gak boleh ngeluh ah. Kamu kan disana tujuannya buat menuntut ilmu
bukan hal-hal lainnya. Oh ya, kamu udah sholat belum?”
“Udah
dong, tapi adek tadi sempet tidur lagi. Ini baru bangun, pas bunda nelfon,
hehe”
“Ya udah sana siap-siap
berangkat kuliah. Insya allah kalo gak ada halangan, minggu ini Bunda sama Ayah
bakalan ke Korea”
“Serius
bun?”
“Ya”
“Huaaa
... I’m waiting for you, bun” Sang Bunda yang mendengar anak perempuannya tersebut
heboh sendiri seperti itu, hanya bisa tertawa saja. Karena menurut sang Bunda,
itu hal wajar bagi seorang anak yang tinggal jauh dari orang tua seperti
anaknya tersebut.
*****
Tokyo, Japan
Segerombolan
orang sudah berkumpul didepan pintu keluar bandara dengan tujuan “Korea-Japan”,
gerombolan tersebut didominasi oleh kaum hawa muda yang rata-rata membawa
kertas dengan tulisan “Welcome back to Japan, GOT7” atau “Welcome to Tokyo,
boys” atau “GOT7, I love you” dan masih banyak lagi tulisan-tulisan yang mereka
bawa tersebut. Yup, bener sekali mereka adalah IGOT7 atau Ahgase. Para fans
dari boyband GOT7.
Memang
benar pada hari ini para cowok ganteng tersebut di jadwalkan akan tiba di Tokyo
dan mereka akan melakukan proses comeback Japan pertama kali di Tokyo. Ketika
GOT7 mulai keluar, para fansnya langsung histeris sambil mencoba untuk
bersalaman dengan para member. Namun, sayang usaha mereka harus gagal karena
para member GOT7 dijaga ketat oleh para satpam bandara sampai ke dalam mobil.
Berbeda
dengan keadaan diluar bandara yang masih bisa mereka dengar cukup ramai dengan
teriakan para fans, didalam mobil ini salah satu personil sangat gelisah karena
pesan yang ia kirim kepada seseorang, sampai saat ini belum dibalas oleh sang
empunya handphone disana.
“Bammie,
kau kenapa?” tanya Mark yang kebetulan duduk disamping BamBam. BamBam yang
ditanya hanya menjawab dengan gelengan kepala, karena Ia sedang badmood dan
akhirnya malas untuk berbicara dengan siapapun. BamBam pun memutuskan untuk
tidur sambil mendengarkan musik lewat hedseat nya (?) Beberapa saat kemudian,
para member beserta para staff tiba dihotel untuk beristirahat sebentar sebelum
melakukan conferensi pers.
“BamBam-ssi,
ada yang mencarimu” ujar sang manager sambil menyerahkan handphone milik BamBam
yang kebetulan beberapa saat lalu dititipkan kepada sang manager
“Siapa
hyeong?” tanya BamBam
“Tak
tau. Dia tidak menyebutkan namanya dan di handphonemu tidak ada namanya, hanya
tertera nomor ponselnya saja” jawab sang manager. BamBam pun langsung menjawab
telfon tersebut.
“Yeoboseyo”
“Oppa” jawab seseorang dari sebrang sana. Dari
suaranya BamBam sepertinya tau siapa yang menelfonnya
“Kim? Ada apa?”
“Kau sekarang dimana? Aku sudah berada di Tokyo sekarang”
“Aku masih di hotel. Kalau kau
mau, kau bisa kesini. Jika sudah sampai langsung ke kamar 150 dilantai 3, itu
kamarku. Jika tidak, nanti kau menelfonku saja”
“Tidak perlu. Nanti aku bertemu dengan kau di tempat
conferensi pers saja, oke? Karena sekarang aku akan ke rumah Xhi Fan eonnie
dulu. Ah, sudah dulu ya oppa? Karena Xhi Fan eonnie sudah menjemputku. Bye”
“Tapi Kim .......”
Tuttttttt ..... Tuttttttt ....
Telfon tersebut sudah ditutup
oleh orang disebrang sana. Sedangkan BamBam hanya bisa geleng-geleng kepala
saja dengan kelakuan orang tersebut yang sudah Ia anggap seperti adiknya
sendiri tersebut.
“Nugu-ya2?” tanya
Jackson teman sekamar BamBam dihotel tersebut
“Kim” jawab singkat BamBam
“Dia sudah disini? Sekarang dia
dimana? Dia dengan siapa ke sini? Dia akan datang ke conferensi pers kitakan?”
“Yak !! Jackson
hyeong, bisakah cerewetmu tidak kumat untuk sekarang? Kim sudah besar, bukan
anak usia 5 tahun lagi kau tau” protes Yugyeom jika cerewetnya Jackson sedang
kambuh seperti sekarang. Memang diantara ketujuh member GOT7, BamBam dan Jackson
lah yang paling dekat dengan Kim. Tapi, bukan berarti Mark, JB, Junior,
Yugyeom, dan Youngjae tidak dekat dengan Kim oke. Mereka memang mengetahui
bahwa Jackson yang paling menghawatirkan Kim jika perempuan tersebut menyusul
GOT7 ke luar negeri jika GOT7 ada jadwal di luar negeri, karena Jackson tidak
memiliki saudara lagi dan Ia sudah menganggap Kim seperti adik kandungnya
sendiri, makannya bisa dibilang Jackson sangat posesif terhadap Kim
dibandingkan member lainnya.
“Apakah kau tidak menghawatirkan
Kim, Yugyeom? Jika Kim kenapa-kenapa diluar sana bagaimana?” ujar Jackson
“Hyeong, kau berpikir positif
saja terhadap Kim. Nanti juga pada saat conferensi pers, aku yakin dia masih
utuh 100% tanpa kurang satu apapun” jawab Yugyeom
“Lagian sekarang dia sedang
bersama Xhi Fan noona, hyeong. Kim bilang padaku tadi, Ia akan berjalan-jalan
dahulu bersama Xhi Fan noona sebelum ke conferensi pers kita. Jika sudah
datang, Ia akan menghubungi kita” lanjut BamBam
“Oke. Baiklah ... Baiklah ...”
jawab Jackson
*****
Dilain tempat, kedua perempuan
ini sedang menikmati es krim disalah satu kedai favorit mereka jika sedang di
Tokyo. Dikedai inilah mereka berdua dipertemukan 2 tahun lalu, ketika Kim
sedang berlibur untuk pertama kalinya di Tokyo seorang diri dan dirinya
tersesat. Dan awal pertemuan itulah yang mengakibatkan Kim dan juga Xhi Fan
berteman hingga saat ini.
Xhi Fan, adalah perempuang
berdarah campuran Jepang-China yang sedang menempuh pendidikan di Universitas
yang sama dengan Kim di Korea. Xhi Fan sudah semester 4 tahun ini. Sedangkan
Kim, Ia baru memasuki semester 2 pada tahun ini dengan jurusan Art.
“Kau kesini dengan siapa?” tanya
Xhi Fan
“Sendirian. Tapi sebelum
berangkat aku diantar oleh oppaku yang dari Indonesia”
“Bima?”
“Yes. Dia baru tiba kemarin siang
di Korea. Dan eonnie tau, oppaku itu akan kuliah di Universitas kita” jawab Kim
dengan ekspresi yang malas
“Ada apa dengan ekspresimu itu,
hah? Dia masuk jurusan apa?”
“Chef mungkin. Atau Bisnis.
Memangnya kenapa? Kenapa eonnie ingin tau sekali jurusan apa yang akan Bima
oppa ambil. Hayo, eonnie suka Bima oppa ya?” goda Kim kepada Xhi Fan. Yang
digoda sudah mengambil ancang-ancang akan memukul si empunya mulut jika Ia
tidak menyadari bahwa sekarang mereka masih berada di cafe.
“Kau !! Kau mengalihkan
pembicaraan Kim. Balik ke pertanyaan awalku, ada apa dengan ekspresimu?”
“Aku tidak suka dia disini.
Karena eomma3 dan appaku4 yang menyuruh dia untuk melanjutkan
kuliah di Korea. Sejak mereka mendengar kabar bahwa aku ada something dengan
salah satu personil ... Ya you know lah siapa dia”
“BamBam GOT7?”
“Hmmmmm ..... “
“Kim, Xhi Fan .....” Sebelum Xhi
Fan kembali berbicara, ucapanya terpotong oleh panggilan seseorang dari arah
sebelah kanan mereka yang memang berlurusan dengan pintu masuk cafe tersebut.
“Luhan oppa .....”
*****
Translate :
1. Penggalan lagu Just Right – GOT72. Siapa?3. Ibu4. Ayah
*****
This is a (?) lanjutan dari “Oppa
...” :3 Maaf ya kalo amburadul sekali, mungkin 100% amburadul :v Terima kasih
yang sudah dengan ikhlas membaca cerita jelek, gaje, ancur ini. Terima kasih
yang sudah dengan ikhlas menggorbankan mata kalian untuk membaca cerita ini :v
2 kata yang cuma bisa Eqi bilang buat para pembaca yang Eqi tau dan tidak
yaitu, gomawo and mianhe J Semoga kalian masih setia nunggu lanjutan cerita ini ya? See
you next part ...
Libra ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar