expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 19 Mei 2016

Question and Gift from Kim ... [Oppa part 5] ~Repost~

“Emmm ... Enaknya aku menelfon siapa dulu ya? JB, Jr., BamBam, Jackson, Mark, Youngjae, atau Yugyeom ya? Atau Sehun? Atau Suho ya? Ah ya, BamBam saja dulu. Ah tidak tidak, Jackson-ssi saja duhulu. Ya, Jackson” ujar Luhan. Beberapa menit kemudian Luhan langsung menghubungi Jackson dan tersambung. Kim yang yang melihatnya kaget dan senyuman yang terukir pada bibirnya pun langsung lenyap entah kenapa.

“Yeoboseyo? Luhan hyeong?”

Kim yang mendengar suara tersebut, seketika langsung menegang dan memberi tatapan memohon kepada Luhan. Agar laki-laki tersebut tidak membicarakan hal tentang dirinya. Apalagi jika Luhan memberitahukan Jackson tentang keberadaannya sekarang dan tentang penyakitnya.

“Ya, Jackson-ssi”

“Ada apa hyeong menelfonku?”

“Ah tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahukan bahwa ...............”

Luhan memberi jeda pada percakapan tersebut dan Ia melihat ke arah Kim yang sedang memasang muka memohon yang berbicara tanpa suara, “Oppa, jangan !!” Ya kira-kira seperti itulah yang diucapkan Kim kepada Luhan.

“Baiklah aku akan makan. Matikan telfon itu sekarang, Luhan-ssi”  ucap Kim, yang masih berbicara tetapi tidak mengeluarkan suara apapun, agar Jackson tidak curiga.

“Bahwa apa, hyeong?” tanya Jackson penasaran.

“Bahwa ... Bahwa bulan depan aku akan ke Korea dan beberapa waktu lalu ketika aku sedang di Tokyo dan bertemu dengan Xhi Fan, Ia bilang kalau sepupunya Kim akan ke Korea. Kau sudah tau tentang itu?”

“Sepupu kembarnya Kim, maksudmu? Kalau itu, ya aku sudah tau. Memangnya kenapa?”

“Ah tidak apa-apa. Kalau begitu, sampai jumpa bulan depan, Jackson-sii”

“ ............. “

Akhirnya percakapan singkat dan juga percakapan yang menegangkan bagi Kim, selesai dan Luhan mulai menyodorkan sendok yang berisi bubur ke depan mulut Kim. Mau tidak mau, Kim pun mulai memakan bubur tersebut tanpa mengigat perjanjinya dengan Luhan tadi. Perjanjian yang berisi satu pertanyaan dan satu jawaban dari Luhan sama dengan dua kali suapan bubur. Kim benar-benar melupakannya. Sampai akhirnya .....

“Ah, oppa aku baru ingat tentang perjanjinya yang kau ucapkan tadi”

“Perjanjian apa?”

“Satu pertanyaan dariku dan satu kali jawaban darimu sama dengan dua kali suapan bubur. Kenapa kau tidak mengingatkanku? Aku kan ingin bertanya sesuatu darimu”

“Kau kan tadi tidak mau. Untuk apa aku ingatkan kembali? Sudahlah, habiskan dulu buburmu itu, baru nanti kau boleh bertanya sesukamu kepadaku. Oke?”

“Baiklah. Tapi setelah itu kau wajib menjawab seluruh pertanyaanku?”

“Ya, nona Kim”

Setelah menghabiskan bubur buatan dari ibunya Luhan, Kim mulai mengintrogasi Luhan dengan pertanyaan yang lumayan. Seperti “Dari mana oppa tau aku disini?”, “Siapa orang tersebut?”, “Siapa lagi yang tau aku disini?”, atau “Oppa, tidak memberitahukan siapa-siapa lagikan?” dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukkan oleh Kim kepada Luhan. Luhan yang mendapatkan pertanyaan seperti hanya bisa pasrah menjawab dengan jelas dan padat. Karena jika tidak, siap-siap saja kupingnya akan menerima ceramah yang panjang kali lebar dari Kim. Jadi, sebenarnya Luhan mengetahui Kim dirawat di Shanghai hospital city dari salah satu rekan kerjanya yang kebetulan Ayah dari rekannya tersebut yang menangani Kim langsung. Nama dokter tersebut adalah dokter Zhang.

Tak terasa hari mulai siang, karena tidak ada jadwal apapun pada hari itu, Luhan memutuskan akan menghabiskan waktunya bersama Kim. Dan Ia berjanji pada dirinya sendiri, selama Kim berada di Shanghai, Ia akan menyempatkan diri selalu bermain atau menemani Kim kemoterapi. Karena hanya dengan memberikan semangat dan doa tentunya, yang hanya Luhan bisa lakukan dan kalau bisa Ia ingin penyakit yang ada pada diri Kim berpindah kedalam tubuhnya sendiri juga tidak apa-apa, asalkan Kim tetap sehat dan selalu menebarkan senyuman manis tersebut kepada semua orang.

*****

Sky cafe, Tokyo, Japan

Ternyata yang dimaksud oleh leader GOT7 untuk berkumpul diatap hotel adalah berkumpul disebuah cafe. Sky cafe adalah tempat yang dimaksud, cafe yang terletak pada puncak bangunan hotel tersebut. Ketujuh laki-laki tersebut dan satu orang perempuan berada dalam ruangan cafe yang lebih privasi, sang leader lah yang memasankannya, dengan alasan agar tidak ada orang yang mengetahui mereka sedang membicarakan apa.

“Kim mana?” tanya Jackson. Karena jika mereka ada janjian untuk jalan-jalan keluar bersama, dimana ada Xhi Fan pasti disitu ada Kim, begitupun sebaliknya. Tetapi sekarang Xhi Fan hanya datang sendiri.

“Kim dia sedang beristirahat di Indonesia. Baru kemarin dia berangkat bersama keluarganya” jelas Xhi Fan.

“Maafkan aku, GOT7” gumam Xhi Fan dalam hati.

“Oh ya, ini ada titipan dari Kim” Xhi Fan menyerah sebuah tas yang berukuran lumayan besar kepada ketujuh laki-laki tersebut.

“Apa itu?” tanya Jr. penasaran.

“Tak tau. Buka saja. Tapi Kim bilang, kalau kalian ingin melihatnya, lihat nanti ketika kalian sudah berada dikamar hotel masing-masing, jangan disini. Kim juga bilang padaku, maaf tidak memberitahukan kalian bahwa Ia harus pulang ke Indonesia dan tidak datang ke acara konser kalian kemarin” jelas Xhi Fan.

“Ya tidak apa-apa. Kita juga tidak mengetahui kan, bahwa akan terjadi peristiwa tersebut? Jadi untuk apa disesali? Yang terpenting sekarang, kita berdoa saja untuk kesembuhan Kim” ujar Yugyeom dengan bijak. Yugyeom yang merasa tidak mendapatkan respon dari ucapannya tadi, melihat ke arah semua orang tersebut. dan beberapa detik kemudian terdengar tepuk tangan dari semua member GOT7.

“WOW... Kim Yugyeom nya kita sudah bisa berpikir dewasa sekarang” ucap Jackson sambil terus bertepuk tangan. Setelah itu, suara tepuk tangan tadi berganti oleh gelak tawa dari seluruh member GOT7 dan Xhi Fan tentu.

“Aish, kau ini hyeong” gumam Yugyeom.

“Ah, sudah ... sudah ... Xhi Fan, kondisi terakhir Kim bagaimana?” tanya JB.

“Lumayan. Sudah ada perkembangan pada kaki dan juga kepalanya. Tapi, tetap Kim belum diperbolehkan melakukan aktivitasnya. Maka dari itu orang tuanya, membawa Kim untuk pulang ke Indonesia. Setelah sudah dipastikan 100% sembuh, mungkin Kim sudah diperbolehkan untuk ke Korea”

Ja sseomeul pihaji malgo nawa hamkke sseomta
(Don’t hide from it, let’s have “something
)

Nareul bwa wae ireohke sujubeum ta
(Look at me, oh, don’t be so shy)

Mwoga museowo nado jal mothajiman
(What are you afraid of, I’m not all that good either)

Uri hot han keopeulil geot gata
(But I think we’d make one hot couple)

Oneulbuteo uri 1il hae
(Let today be our first day)

Ni soneul jabgo georeo danillae
(I wanna walk around holding hands)

Sigan akkawo ja eotteokhallae
(Quit wasting time, now, what are you gonna do)

Eonjekkaji georeohke gyesok domang danillae, oh
(When will you stop running away, oh)1

Tiba-tiba saja ponsel milik Jackson berbunyi, Ia kira Kim yang menelfon tetapi setelah melihat nama yang tertera, ada sedikit rasa kecewa dihatinya. Xi Lu Han. Ya memang Luhan yang menelfon Jackson, bukan Kim.

“Yeoboseyo? Luhan hyeong?”

“Ya, Jackson-ssi”

Ada apa hyeong menelfonku?”

“Ah tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahukan bahwa ...............”

“Bahwa apa, hyeong?” tanya Jackson penasaran. Karena Luhan memberi jeda dan itu membuat Jackson penasaran.

“Bahwa ... Bahwa bulan depan aku akan ke Korea dan beberapa waktu lalu ketika aku sedang di Tokyo dan bertemu dengan Xhi Fan, Ia bilang kalau sepupunya Kim akan ke Korea. Kau sudah tau tentang itu?”

“Sepupu kembarnya Kim, maksudmu? Kalau itu, ya aku sudah tau. Memangnya kenapa?”

“Ah tidak apa-apa. Kalau begitu, sampai jumpa bulan depan, Jackson-sii”

“Ya” ujar singkat Jackson.

“Siapa?” tanya Xhi Fan

“Luhan hyeong” jawab Jackson dengan singkat kembali.

“Ada apa Ia menelfonmu?” sambung Youngjae

“Menanyakan sepupunya Kim yang dari Singapur. Oh ya noona, apakah benar bulan depan sepupunya Kim tersebut akan ke Korea?”

“Aku tidak tau, tapi kata Kim sih, ya mereka akan menghabiskan liburan di Korea. Kenapa memangnya?” tanya Xhi Fan balik.

“Tidak kenapa-kenapa” jawab Jackson.

Pukul 3 sore waktu Tokyo, mereka membubarkan diri dari cafe tersebut. GOT7 tentu kembali ke kamar hotel untuk membuka hadiah dari Kim tadi, tapi tidak dengan Mark dan Youngjae yang tetap berada dicafe tersebut. Mark bilang, Ia ingin mencari suasana baru, sedangkan Youngjae beralasan Ia masih lapar.

Xhi Fan yang tadi sempat beralasan akan pulang karena sudah dicari oleh ibunya, terlihat memasuki Sky Cafe kembali dan duduk bersama kedua member GOT7 tersebut. Ternyata, sebelum mereka berkumpul tadi, Youngjae sempat mengirimkan pesan singkat kepada Xhi Fan, yang berisikan setelah semua member kembali ke kamar hotel, Ia dan Mark ingin membicarakan sesuatu dengan Xhi Fan. Dan tentu Xhi Fan tau apa yang akan dibicarakan mereka nanti.

“Noona, ada yang ingin aku dan Mark hyeong tanyakan kepadamu” ujar Youngjae yang mulai serius.

“Tentang Kim” lanjut Mark.

“Youngjae-ssi ... Kau pasti sudah mengetahui sebagian dari cerita yang akan aku beritahukan. Dan kau Mark, pasti sudah mengetahuinya juga kan? Aku tidak mau bertele-tele, tapi aku mohon kalian jangan memberitahukan kepada member lainnya, oke?”

“Baiklah” jawab Youngjae dan Mark.

“Jadi?” lanjut Mark yang sepertinya sudah tidak sabar untuk mendengarkan cerita yang sesungguhnya dari Xhi Fan.

“Kim ... Kim ... Di ... Dia mengidap penyakit kanker otak stadium 3 dan kelumpuhan pada kedua kakinya. Sekarang dia sedang berada di Shanghai, China” jelas Xhi Fan. Ia melihat reaksi dari kedua cowok tersebut. Mark memberikan respon dengan gumaman “oh my god”, sedangkan Youngjae memberikan respon ekspresi yang tidak percaya tentang apa yang barusan Ia dan juga Mark dengar.

“Kau bohongkan?” tanya Youngjae.

“Buat apa aku kepada kalian, kalau memang benar adanya. Youngjae, kemarin kau melihat Kim dan keluarga di bandarakan?”

“Ya. Berarti kemarin mereka semua akan terbang ke Shanghai? Dan bagaimana noona bisa tau, bahwa aku melihat semuanya?” tanya Youngjae tidak percaya.

“Kim yang memberitahukan kepadaku. Saat kami sedang sarapan disalah restoran dibandara, Ia bilang padaku bahwa mungkin nanti ketika Ia dan keluarga akan pergi, kau, Youngjae akan melihatnya. Oleh karena itu, kau tidak mendengar Kim akan pergi kemana kan, Youngjae-ssi?”

“Ya” jawab Youngjae lemas.

“Selain keluarga, kau, dan tentunya kami berdua, siapa lagi yang mengetahui tentang Kim?” tanya Mark.

“Luhan dan manager kalian”

“Joon Jung hyeong?” tanya Mark dan Youngjae kompak.

“Ya, manager kalian. Park Joon Jung” ujar Xhi Fan.

“Kalian sebentar lagi akan ke China kan? Kalau kalian ingin melihat Kim, datanglah ke Shanghai hospital city. Jika kalian ingin melihat Kim, jangan mengajak member lain, hanya kalian berdua saja. Kim yang memintanya. Nomor kamar Kim 2014 lantai 15” lanjut Xhi Fan.

“Nomor 2014? Lantai 15?” gumam Mark.

“Sepertinya dia tidak mau jauh dari kita” lanjut Mark, lalu terkekeh. Beberapa detik kemudian, Youngjae pun ikut tertawa. Sepertinya Ia mengerti apa yang dibicarakan hyeong nya tersebut.

“Maksudnya?” tanya Xhi Fan.

“2014 adalah tahun debut kami, GOT7. 15 atau mungkin lengkapnya 2015, pertama kalinya semua member bertemu dengan Kim” jelas Youngjae.

“Loh bukannya kalian sudah berteman lama ya?”

“Ya memang benar. Tapi selama ini kami hanya berkomunikasi lewat SNS2 saja dan baru bertemu langsung ketika acara “GOT7 365+ Anniversary Concert and 1st Fanmeeting 20153” kemarin” jelas Mark. Sepertinya pada acara ada sesuatu yang special antara GOT7 dan juga Kim. Entahlah apa itu, Xhi Fan sendiri tidak tau.

Pembicaraan itupun selesai dikarenakan Xhi Fan harus pulang untuk membereskan barang-barang yang akan Ia bawa ke Korea kembali, karena nanti malam Ia akan pulang ke Korea untuk melanjutkan kuliahnya yang sudah mulai aktif kembali, setelah kemarin sempat dibebaskan beberapa hari karena ditempat kuliahnya sedang dipakai untuk perlombaan dan juga ada beberapa bangunan yang diperbaiki. Mark dan Youngjae pun kembali ke kamar hotel. Mereka berdua sepakat, jika nanti ada waktu sengang ketika GOT7 di Shanghai China, mereka akan ke rumah sakit untuk melihat Kim dan tentunya tanpa member yang lainnya.

*****

GOT7’s member room at hotel, Tokyo, Japan

Karena Jackson kebagian kamar hotel dengan sang manager, jadilah sekarang dirinya menyelinap dikamar duo maknae, BamBam dan Yugyeom. Mereka bertiga langsung saja membuka hadiah dari perempuan yang sangat istimewa bagi mereka dan perempuan itu sudah membungkus hadiahnya dengan rapi dan cantik menurut para member GOT7.

~Jackson POV, on~
Wow, bola basket dan terdapat cetakan tulisan dibola tersebut dengan nama “Milik oppaku, Jackson Wang.” Dari mana Ia mendapatkan bola basket seperti itu? Aku saja yang mencarinya belum dapat, tapi Ia bisa mendapatkannya untukku. Eh, ada surat ternyata .....

To my best brother, Jackson Wang.
Hi oppa ... Apa kabar? Aku harap dirimu selalu baik-baik saja ya. Oh ya, bola basket ini adalah kado ulang tahunmu. Ya walaupun aku tau, aku memberikannya tidak tepat pada saat ulang tahunmu, tapi tidak apa-apa ya oppa? Oh ya, mungkin ketika kau menerima hadiah ini, aku sudah tidak ada di Jepang atau Korea lagi, aku izin untuk beristirahat ya? Aku janji akan sembuh demi kalian semua J
Tetaplah menjadi Jackson yang ceria, Tetaplah menjadi moodboster para member dan fans, Sukses untuk comebackmu di Jepang dan mungkin nanti di Korea juga, Tetap jaga kesehatan yang paling penting, dan aku selalu mencintaimu sebagai seorang kakak, idola, sahabat, dan pacar bagiku, haha. Bye oppa ...
From your sister, Park Jae Eum

Kim ada-ada saja. Terima kasih atas hadiahmu. Tidak apa-apa, kau memberinya tidak pas saat aku berulang tahun. Aku akan menjaga hadiahmu ini, Kim. Aku juga mencintaimu sebagai seorang kakak, sahabat, pacarmu. Cepat sembuh adik manisku, Kim ...
~Jackson POV, off~

“Hyeong, aku ke kamar dulu ya?” pamit Yugyeom.

“Ya” jawab Jackson. Akhirnya di ruang tamu tinggal dirinya seorang. Karena BamBam sedari tadi sedang berada dibalkon, entah sedang melakukan apa, Jackson tidak terlalu ingin tau.

~BamBam POV, on~
Ternyata benarkan firasatku dari kemarin. Ternyata memang benar kau sudah tidak ada di Jepang ataupun Korea, Kim. Tapi aku mempunyai firasat dirimu tidak ada di Indonesia. Kemana sebenarnya dirimu? Oh ya tadi Xhi Fan memberikanku sebuah kado dari dirimu ya Kim. Aku buka ya? Kalung. Wow, ada namaku dan namamu, “BamKim”, BamBam and Kim. Eh tunggu, kok ada surat ya?

To seseorang yang kucintai, BamBam.
Hi Bammie ... Aku harap kau menerima pemberianku ini dan mau memakainya. Kalung ini pengganti diriku untukmu, karena aku akan beristirahat dahulu. Kau taukan kenapa? Walaupun diriku tidak ada disisimu, kalung ini menjadi simbol diriku yang selalu menempel pada dirimu. Aku juga memakai kalung yang sama seperti dirimu, jika kau tidak percaya, coba kau buka emailmu. Entah sampai kapan aku akan beristirahat dan kapan kita akan bertemu kembali. Tapi kau harus tau, bahwa kau masih menjadi laki-laki nomor satu yang ada dihatiku setelah ayah, kakakku, dan juga adikku. Kau tidak cemburu kan? Saranghae4 oppa ...
From your girlsfriend (maybe, haha), Park Jae Eum

~ BamBam POV, off~

~Yugyeom POV, on~
Kim pulang ke Indonesia? Sepertinya tidak deh. Tapi ... Sudahlah, aku harus berpikir positif. Oh ya kira-kira dia memberiku apa ya? Wow, topi yang aku inginkan. Eh tunggu, ada namaku juga ternyata dan ada ... Surat?

To my best rival, hehe ... Kim Yu Gyeom.
Hi my baby giant, my rival ... Apa kabar? Aku kangen deh sama oppa, tapi ... Tapi boong :p haha. Oppa, kemarin waktu di Jepang gak senggaja aku melihat topi ini dan aku langsung teringat dengan dirimu, ya sudah aku beli saja untuk dirimu, semoga kau suka. Oh ya, bagaimana dengan test masuk kuliahmu? Kau luluskah? Jika iya, berarti kita akan satu kampus, asyik ...
Oppa, aku mencintaimu sebagai apapun. Aku harap suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali. Sekarang aku berada disuatu negara untuk sembuh dan aku harap jika aku bisa sembuh nanti, kita bisa bermain basket seperti biasanya dengan yang lainnya. Tetap jaga kesehatan oppa. Aku pasti sangat merindukan segala hal dari dirimu. Oh ya, satu lagi, please check your email. Gomawo5, oppa ...
From your rival, Park Jae Eum

~Yugyeom POV, off~

Tak berbeda jauh dengan ketiga member GOT7 tersebut, keempat member yang lainnya pun mendapatkan sebuah hadiah dari Kim beserta surat yang Kim tulis sendiri. JB mendapatkan sebuah hadiah gelang dengan bandul “GT7” yang dicetak saling menyambung6 dengan warna merah dan juga putih. Ia pun mendapatkan surat dari Kim, yang berisi ...

To best leader, Lim Jaebum ...
Hi leader ... Aku sangat rindu dengan tatapan lembut dari matamu, aku sangat rindu dengan perlakuan halusmu kepadaku sebagai seorang kakak, aku juga rindu dengan senyumanmu, dan aku berharap suatu saat nanti aku bisa melihat itu semua kembali. Tetaplah menjadi leader yang the best untuk GOT7 dan tetaplah menjadi Lim Jaebum yang aku banggakan. Saranghae, oppa ...
From your best sister, Park Jae Eum

Jika sang leader mendapatkan sebuah hadiah gelang, maka lain halnya dengan eomma nya GOT7, Park Jin Young. Dia mendapatkan sebuah celemek ternyata, dengan gambar dirinya sendiri namun dalam versi seperti kartun dan tentunya Ia mendapatkan surat juga dari Kim yang isinya tidak jauh dari surat yang didapatkan oleh sang leader.
Kelima member mendapatkan surat masing-masing dalam hadiah yang mereka buka, tetapi Mark dan Youngjae mendapatkan surat yang tidak dipisahkan alias surat untuk Mark adalah surat untuk Youngjae. Yang berisi ...

To Mark and Youngjae oppa, my boyfriend ...
Awalnya aku menggira bahwa ini adalah mimisan biasa dikarenakan aku kelelahan akibat kegiatan kuliahku dan kegiatanku diradio. Tapi ternyata dugaanku salah, aku terus-menerus mimisan sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke dokter. Sewaktu dokter memberitahuku tentang penyakit ini, aku langsung lemas seketika dan aku langsung memikirkan orang-orang yang aku sayangi dan aku cintai, salah satunya kalian, GOT7. Kejadian tersebut tepat dua hari ditahun 2014 kita bertemu oppa. Puncak dari kelemasanku adalah kemarin. Ya kemarin, pada saat kecelakaan dokter memberitahukan kepadaku bahwa aku harus segera menjalankan kemoterapi untuk penyakit yang ada di kepalaku dan juga kakiku. Karena penyakit pada kepalaku sudah memasuki stadium 3. Aku menyuruh dokter untuk tidak memberitahukan kepada kalian, karena aku tidak ingin membuat kalian kecewa. Sampai akhirnya keluargaku pun mengetahuinya dan ayahku memutuskan untuk meneruskan perawatanku di China.

Dan sekerang aku sedang berada di negara tersebut untuk berjuang sembuh demi kalian semua, orang-orang yang aku sayangi dan aku cintai. Kalian sudah tau? Pasti kalian bertanya pada eonnie ya? Tidak apa-apa kok oppa. Jika kalian ke China, kalian boleh untuk bertemu denganku di Shanghai Hospital City, tapi dengan satu syarat, yaitu kalian tidak boleh pergi ke sana dengan member yang lainnya. Cukup kalian berdua atau bertiga dengan manager kalian. Oh ya, manager kalian pernah loh bertemu denganku di rumah sakit ini. Manager oppa saja bilang katanya kangen aku, masa kalian tidak. Maka dari itu, aku tunggu kalian untuk bertemu denganku. See you oppa ... Wo ai ni7 Mark oppa, Youngjae oppa ...
From cute and beautiful sister, Park Jae Eum

Mark dan Youngjae seketika saling pandang setelah mereka berdua membaca surat dari Kim. dalam pikiran mereka mungkin terbesit dengan pertanyaan yang hampir sama seperti, “Apa hyeong sudah pernah bertemu dengan Kim?” atau “Apa sudah stadium 3?”
Mark mendapatkan sebuah sketboard dengan desain yang sangat bagus dan pada bagian bawah sketboard tersebut terdapat tulisan permanen “Milik Mark Tuan, from your sister, Kim”, dan juga ternyata Kim menghadiahkan beberapa potong baju yang sangat bagus untuk Coco, anjing milik Mark dan juga Youngjae. Selain baju, Kim juga menghadiahkan Coco dengan beberapa mainan kesukaannya.

Jika Jackson mendapatkan sebuah bola basket, BamBam mendapatkan sebuah kalung, Yugyeom mendapat topi impiannya, JB mendapatkan sebuah gelang, Jr. mendapat celemek, dan Mark mendapatkan sketboard. Bisa dibilang Youngjae mendapatkan hadiah dari Kim dengan paket komplit. Baju? Ada. Topi? Ada. Gelang dan kalung? Ada juga. Kim senggaja memberikan barang-barang tersebut kepada Youngjae, karena menurut perempuan cantik tersebut posisi Youngjae sama halnya dengan posisi BamBam dihatinya. Ya walaupun masih lebih tinggi BamBam sedikit sih dan tentunya Kim lebih memiliki rasa kepada BamBam, dari pada Youngjae tentunya.

“Hyeong” panggil Youngjae dengan suara pelan.

“Ya?” jawab Mark tanpa menggalihkan pandangannya dari hadiah yang Kim berikan kepadanya tersebut.

“Apakah kita harus ke sana?”

“Tanpa member lain?” lanjut Youngjae beberapa menit kemudian karena tidak mendapatkan respon apapun dari Mark.

“Entahlah. Untuk saat ini aku belum siap melihat keadaan Kim. Kau sendiri bagaimana?” tanya Mark.

Youngjae yang ditanya seperti itu hanya bisa menggangkat bahunya, karena memang dirinya sendiri sama halnya seperti Mark, belum siap bertemu dengan Kim. Mereka berdua bukannya marah kepada Kim, tetapi mereka berdua lebih menghawatirkan keadaan BamBam sekarang. Dimana jika BamBam tau tentang ini semua.
Kemarin saja ketika BamBam mendapatkan kabar dari sang manager, bahwa Kim mengalami kecelakaan, BamBam tanpa pikir panjang langsung menjatuhkan ponselnya dan berlari keluar dari tempat konser menuju rumah sakit tempat Kim dirawat. Ketika sudah melihat keadaan Kim, BamBam langsung menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Kim seperti adiknya sendiri, bahkan lebih dari itu.

*****

Translate :
1.     Penggalan lagu A – GOT7 (Jackson and BamBam part)
2.     Sebutan sosial media di Korea (seperti: facebook, twitter, instagram, dll)
3.     Perayaan 1st Anniversary GOT7 bersama IGOT7 Korea
4.     Aku mencintaimu
5.     Terima kasih
6.     Lihat anting yang dipakai JB divideo GOT7 – Girls Girls Girls Live at 1st Japan Around The World
7.    Aku mencintaimu (dalam bahasa China)

*****

Twitter: @eqii_putrii
Blog:
www.eqiputri.blogspot.com
FB/Path: Eqi Triana Putri
IG: eqiputri_24

Libra ^^

Sebenarnya ... [Oppa part 4)

GOT7’s in Hotel, Tokyo, Japan
Cowok berdarah Taiwan ini tiba-tiba saja memikirkan kejadian yang ia lihat kemarin, tentang Kim. Dan dikepalanya hanya ada dua kata, “Kenapa?” dan “Apa?”, kenapa Kim harus seperti itu ketika kami sedang mengadakan comeback sekaligus tour di Jepang dan apa sebenarnya yang terjadi. Tiba-tiba saja percakapan antara dirinya dan Kim 2 hari yang lalu ketika di Rumah Sakit berputar kembali diotaknya.

Astaga ...” gumam Mark ketika memasuki ruangan. Bagaimana Ia tidak kaget, karena kedua kaki Kim di gips dan juga kepala Kim dipasang perban ditambah Kim harus memakai masker oksigen. Dan dipikirannya, apakah sebegitu kerasnya benturan tersebut?

“Oppa ...” gumam Kim

“Ya. Bagaimana keadaanmu?”

“Aku baik-baik saja. Aku kan stronger seperti dirimu dan Jackson oppa, hehe”

“Kau ini sedang sakit juga, malah sempat-sempatnya bercanda”

“Selama belum ada larangannya, berarti orang sakit masih bisa untuk bercanda dong, wlee”

“Ya ... Ya ... Ya ... Terserah kau saja. Percuma aku berdebat denganmu, toh kau yang selalu menang”

“Gak usah dilepas. Kau pakai saja. Jangan nakal Kim !!” perintah Mark, ketika Kim akan melepaskan masker oksigennya.

“Tapi aku sudah tidak apa-apa sekarang”

“Kalau kau tetap akan melepasnya, ya sudah. Aku akan memanggil Bammie dan Jackson ke sini” ujar Mark sambil bangkit dari duduknya dan mulai berjalan ke arah pintu ruangan tersebut.

“Jangan !! Oke, aku tidak akan melepaskannya. Puas ajusshi Mark?” geram Kim

“Yak !! Aku belum setua itu tau”

“Whatever. Oppa, jika suatu saat nanti aku pergi entah kemana, mau kah kau berjanji untuk ku?” ujar Kim yang mulai serius

“Memangnya kau akan kemana?”

“Ke suatu tempat. Berjanjilah untukku, oppa”

“Baiklah. Dan kau harus berjanji, jika kau pergi, kau harus berjanji untuk kembali lagi dan berkumpul bersama kami, oke?”

“Oke. Oppa, berjanjilah tetap menjadi kakak yang baik bagi semua member, tetaplah menjadi idola yang paling bersinar diluar sana, tetap jaga kesehatanmu, tetap menjadi sahabat yang baik untuk Coco dan semua member, dan jika suatu saat nanti aku tidak kembali, tolong beritahukan kepada BamBam oppa, bahwa aku sangat mencintainya dan juga GOT7” pesan Kim. Mark yang sudah menduga ada yang tidak beres terhadap wanita yang sangat Ia cintai sebagai adik tersebut, hanya mampu mengiyakan saja karena Mark benar-benar binggung harus menjawab apa.

Tookkk ... Tookkk ... Tookkk ...

Suara ketukan pintu tersebut menyadarkan Mark dan membawanya kembali ke dalam dunia nyata. Iapun berjalan menuju pintu tersebut dan ternyata sudah ada Youngjae didepan sana, tanpa menunggu Mark menyuruhnya masuk, Youngjae berjalan ke arah sofa yang berada dibalkon kamar tersebut. Setelah menutup pintu, Mark pun ikut duduk disana.

“Aku kemarin melihat Kim beserta keluarga dan juga Xhi Fan dibandara” suara Youngjae tersebut memecahkan keheningan diantara dua orang ini. Seketika Mark yang awal sedang memainkan ponselnya, langsung melihat ke arah Youngjae dan berpikir apakah Youngjae sedang bercanda atau tidak. Ya seseorang yang kemarin melihat semua kejadian tersebut adalah Choi Youngjae.

“Jika hyeong berpikir aku sedang bercanda, jawabannya tidak. Kemarin pada saat aku mengantarkan eomma dan appa dibandara untuk kembali ke Korea, tidak sengaja aku melihat Kim disana dan Ia berpamitan kepada Xhi Fan untuk pergi ke suatu tempat. Dan sampai saat ini aku tidak tau dia dan keluarga pergi kemana” jelas Youngjae

“Dia pulang ke Korea atau Indonesia mungkin” pikir Mark positif dan dengan nada bicara yang tenang, walaupun sebenarnya Ia kaget atas berita yang baru Ia ketahui tersebut.

“Sepertinya tidak, hyeong. Kita harus menanyakan hal ini kepada Xhi Fan dan tentunya jangan sampai BamBam atau Jackson hyeong tau”

“Baiklah, nanti kita bertanya kepada Xhi Fan”

Uh ... Come on ... Yeah ...

Forever young shawty, Forever young (uh)

Forever young shawty, Forever young (uh)

Forever young shawty, Forever young

Uh ...

Ne nuneul cheoeum bwatdeon nal
(Your eyes that saw me for the first time)

Geu soge sumanheun byeoldeureul boasseo
(In them, I saw a number of stars)

Jogeumeun useupge ibeotdeon geu nal
(They were following me in a funny way that day)

Hapirimyeon wae geureon nare neol
(So, why, on that day ...)1

“Hallo”

“Hyeong, Jaebum hyeong menyuruhmu dan juga Yaoungje hyeong untuk kemari, ke atap hotel sekarang. Ada Xhi Fan noona”

“Baiklah kita berdua akan kesana, Bammie”

Setelah menutup telfon tadi, Mark berjalan ke dalam kamar, diikuti oleh Youngjae. Mark langsung mengambil jaketnya dan juga jaket milik Youngjae.

“BamBam?” tanya Youngjae

“Ya. Pakailah ini. JB menyuruh kita berkumpul diatap hotel. Dan sebaiknya kita bersikap layaknya seperti tidak terjadi apa-apa. Buang rasa penasaranmu itu, jika kau tidak mau member yang lain tau”

“Baiklah”

Mark dan Youngjae pun segera pergi ke atap hotel. Tetapi sebelum itu mereka menemui sang manager untuk mengambil ponsel milik Youngjae, yang Ia titipkan kepada sang manager. Memang GOT7 memiliki kebiasaan, jika sedang malas atau sibuk, mereka menitipkan ponsel masing-masing kepada sang manager.

*****

6 am in Xhi Fan house’s, Tokyo, Japan

~Xhi Fan POV, on~
Haruskah aku memberitahukan kondisi Kim yang sebenarnya kepada mereka? Atau tidak? Haruskah aku bertemu mereka sekarang? Ah ... Memikirkan masalah ini rasanya aku ingin sekali menahan Kim untuk pergi ke sana, tapi jika tidak nyawa Kim bisa tidak tertolong.

Hmmm ... Baiklah aku akan bertemu mereka, tetapi aku tidak akan memberitahukan yang sebenarnya kecuali mereka berdua. Aku yakin, pasti dia telah memberitahukan berita ini kepada salah satu member atau bahkan semua member. Persetanan dengan itu. Sekarang yang penting aku harus bertemu mereka dulu untuk memberikan ini.

9.00 am to Jaebum GOT7
Bisakah kita bertemu hari ini di hotel? Ada yang ingin aku bicarakan bersama kalian.

9.15 am from Jaebum GOT7
Bisa. Kita bertemu di atap hotel, oke?

9.20 am to Jaebum GOT7
Oke. Aku sebentar lagi sampai di hotel kalian.

9.30 am from Jaebum GOT7
Ya. Kami akan segera ke atap.

9.35 am to Jaebum GOT7
Baiklah.

~Xhi Fan POV, off~

*****

Jaebum’s room at hotel, Tokyo, Japan
Good tonight
Neoman gwaenchanta hamyeon
(If only I could keep you feeling good)

All the night
Idaero we’re feeling good
(Like this, we’re feeling good)

Modeun ge we’re good tonight
(Everything is good, we’re good tonight)

Igeon urrimanui show tonight
(It’ll be a show tonight, just for us) (oh)

Modeun ge nan good tonight
(Everything is good, we’re good tonight)

Naegen neoman isseum doenikka
(I’m fine with just having you) (one two three four)2

Ketika Jaebum atau yang akrab disapa JB tersebut sedang mengerjakan sesuatu diatas kasur kamar hotelnya, tiba-tiba ponsel miliknya yang berada dimeja samping tempat tidur berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

“Xhi Fan?” gumam JB

9.08 am from Xhi Fan
Bisakah kita bertemu hari ini di hotel? Ada yang ingin aku bicarakan bersama kalian.

9.12 am to Xhi Fan
Bisa. Kita bertemu di atap hotel, oke?

9.17 am from Xhi Fan
Oke. Aku sebentar lagi sampai di hotel kalian.

9.20 am to Xhi Fan
Ya. Kami akan segara ke atap.

9.30 am from Xhi Fan
Baiklah.

“Tumben sekali Ia ingin bertemu. Mendadak pula. Biasanya kan sehari atau dua hari sebelumnya sudah memberitahukan dahulu. Ah sudahlah, aku harus berpikir positif dahulu” gumam JB

JB pun mengambil jaket miliknya dan berjalan menuju dapur untuk mencari Jinyoung atau Jr. yang sedang memasak untuk sarapan dirinya sendiri dan JB tentunya. Ya JB dan Jr. sekarang mendapatkan jatah (?) kamar yang sama, dengan kata lain di Tokyo mereka sekamar. Biasanya JB atau Jr. lah yang satu kamar dengan sang manager. Tapi sekarang malah Jackson yang satu kamar dengan sang manager.

“Jinyoung-ah” teriak JB ketika memasuki dapur.

“Aish ... JB-ssi, bisakah kau tidak teriak-teriak? Ini masih pagi. Kau harus tau itu” omel Jr.

“Ganti bajumu. Atau pakailah jaket. Kita ke atap sekarang. Xhi Fan ingin membicarakan sesuatu sekarang” bukannya membalas omelan Jr., JB menyuruh Jr. untuk bersiap-siap. Karena menurut JB, membalas omelan Jr. tidak akan selesai dalam waktu singkat.

“Sekarang?”

“No !! 2 tahun lagi, Jinyoung-ah”

“Baiklah. Tunggu sebentar aku akan mengambil jaket. Tapi hyeong, ini bagaimana?” tanya Jr. sambil menunjukkan pekerjaannya yang belum selesai 100%.

“Biarkan saja dahulu. Sudahlah, cepat ambil jaketmu” suruh JB.
Sambil menunggu Jr. menggambil jaketnya didalam kamar, JB menggirimkan pesan kepada salah satu maknae dalam groupnya, yang memang sering kali menggunakan ponselnya. Entah untuk apa.

9.45 am to Bammie cute
Bammie, apakah kau sedang bersama anak-anak? Jika ya, tolong suruh mereka sekarang ke atap hotel.

9.50 am from Bammie cute
Aku hanya bersama Jackson hyeong dan Yugyeom di cafe hotel, hyeong. Baiklah nanti aku akan menghubungi Mark hyeong dan Youngjae hyeong. Aku, Jackson, dan Yugyeom sedang menuju atap hotel.

9.55 am to Bammie cuteBaiklah.

Selesainya JB mengirimkan pesan kepada BamBam, bertepatan dengan kembalinya Jr. dari dalam kamar. Setelah siap, JB dan Jr. pun segera menuju atap hotel, karena JB takut Xhi Fan sudah tiba disana terlebih dahulu dan sudah menunggu lama.

*****

Coffe cafe, Tokyo, Japan
“Jaebum hyeong menyuruh kita untuk berkumpul di atap hotel sekarang” ujar BamBam setelah medapatkan pesan dari sang leader group tersebut.

“Ya sudah, kita ke sana sekarang” jawab Jackson.

“Tadi juga Jinyoung hyeong memberitahukan bahwa kita semua harus berkumpul di atap hotel” lanjut Yugyeom.

Akhirnya mereka bertigapun langsung menuju ke atap hotel tersebut. sebelumnya Jackson membayar terlebih dahulu pesanan mereka tadi. Ketika akan keluar dari cafe tersebut, tiba-tiba saja BamBam berhenti untuk menelfon Mark yang berada dikamar hotelnya. Setelah menelfon Mark, BamBam pun langsung menyusul Jackson dan Yugyeom yang sudah terlebih dahulu berjalan didepannya.

*****

Shanghai hospital city, Shanghai, China
Seorang gadis cantik yang sedang mendapatkan perawatan intensif pada kaki dan juga kepalanya ini, sedang menikmati pemandangan pagi hari dari balkon kamar rawatnya. Akibat kecelakaan beberapa hari yang lalu di Tokyo, gadis ini dengan terpaksa harus dipindahkan ke Shanghai untuk mendapatkan perawatan yang jauh lebih baik daripada ketika berada disalah satu rumah sakit di Tokyo.

Alena Putri Natasya. Ya gadis bernama panggilan Kim, inilah yang sekarang sedang mendapatkan perawatan intensif dari team medis Shanghai hospital city. Ketika keluarganya mendapatkan kabar yang sesungguhnya dari dokter di Tokyo dan atas saran sang dokter, tanpa buang waktu Ayah dari gadis ini langsung menghubungi rumah sakit ini dan memesan kamar untuk sang putri tercinta. Berat rasanya ketika berita itu terbongkar hingga sampai kepada keluarganya. Berita yang Ia mohon kepada sang dokter untuk dirahasiakan kepada keluarga atau kerabatnya waktu itu.

Kanker otak stadium 3 dan kelumpuhan pada kedua kakinya lah berita yang Ia sembunyikan. Sampai akhirnya, keluarganya dan Xhi Fan pun mengetahuinya. Sebenarnya sudah sejak 1 tahun yang lalu, Kim mengidap penyakit kanker otak, pada saat itu Ia baru memasuki kanker otak stadium 1 ketika Ia mencoba memeriksakan dirinya kepada salah seorang dokter. Tetapi tanpa Ia sangka, kanker tersebut ternyata dengan cepat mengerogoti (?) dirinya, sampai akhirnya pada saat pemeriksaan kemarin dokter yang menanganinya di Tokyo memberitahukan bahwa kanker otak yang Ia derita sudah memasuki stadium 3 dan harus segera di operasi. Dan disinilah Kim mencoba untuk melawan penyakit ganas tersebut, karena motivasi Kim dalam kesembuhannya adalah Ia ingin lulus dengan predikat yang terbaik dan juga Ia ingin berkumpul kembali bersama orang-orang yang Ia cintai.

Bunyi pintu kamar yang terbuka mengalihkan perhatian Kim, ketika Ia melihat siapa yang masuk ke dalam kamar rawatnya Ia tampak kaget dan tidak percaya.

“Hai” sapa orang tersebut.
Kim yang disapapun belum bisa menjawab apa-apa. Karena Ia benar-benar kaget melihat orang yang didepannya tersebut.

“Lu ... Luhan ...” ujar Kim dengan terbata-bata, karena Ia masih belum percaya.

“Ya ini aku. Oppa tercintamu” balas Luhan.

Luhan. Yup, memang benar dialah yang sekarang berada dihadapan Kim. Entahlah bagaimana caranya Luhan sampai tau bahwa Kim sedang berada dirumah sakit ini. Dan dari siapakah Luhan mendapatkan berita tersebut, Kim tidak mengetahuinya. Yang jelas, ini bisa menjadi pertanda yang baik dan bisa juga pertanda yang buruk.

Baik, jika Luhan tidak memberitahukan kepada orang orang-orang terdekat Kim yang sekarang mungkin sedang berada di Korea. Buruk, jika Luhan memberitahukan mereka semua dan mereka datang menggunjungi dirinya. Bukan Kim tidak mau mereka menggunjungi dirinya. Bukan. Tetapi, karena Ia takut, Ia tidak bisa sembuh dari penyakitnya ini dan membuat mereka semua sedih dan menangis. Karena Kim tidak mau melihat orang-orang yang disayangi dan dicintai menangis hanya karena dirinya. Tapi, jika Ia harus pergi karena penyakit ini, Ia ingin mereka semua melepas kepergian nya dengan senyuman dan hati yang ikhlas bukan dengan kesedihan dan air mata.

“Hei, kenapa kau menagis? Tidak rindukah dirimu dengan kakakmu ini, hah?” tanya Luhan ketika melihat Kim tiba-tiba saja menangis. Tangis Kim lama-kelamaan bukannya reda, tetapi semakin deras saja air mata yang keluar dari kedua mata indah miliknya. Tanpa buang waktu, Luhan langsung menarik Kim ke dalam pelukan hangatnya sebagai seorang kakak. Luhan pun mulai mencoba menenangkan Kim. Ketika Ia pikir tangisan Kim mulai mereda, Luhan mulai melerai pelukannya dan menghapus sisa air mata pada kedua mata Kim.

“Bagaimana oppa bisa tau bahwa aku disini?” tanya Kim ketika Ia sudah cukup tenang atas rasa keterkejutannya tadi

“Aku tau dari salah satu orang yang pasti”

“Siapa itu?”

“Ada deh. Kau mau tau saja. Oh ya, aku bawakan kau makanan dari ibuku dan juga buah-buah dimeja sana. Kau sudah makan?”

“Belum” jawab Kim singkat

“Kau makan dulu ya, baru minum obat. Sebentar aku ambilkan makanan” Ketika akan mengambil makanan untuk Kim, baru beberapa langkah salah satu tangan Luhan dipegang oleh Kim dan otomatis Luhan pun berhenti melangkah dan menoleh kepada Kim.

“Ada apa?”

“Aku belum mau makan, oppa. Nanti saja” Luhan kembali duduk disalah satu kursi yang bersampingan dengan kursi roda yang diduduki oleh Kim.

“Kenapa? Jika kau ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan mereka disana, kau harus rutin minum obat dan mengikuti kemoterapi. Jangan kau pikir aku tidak mengetahui penyakitmu itu, Kim” ujar Luhan. Kim yang mendengarkannya seketika langsung menegang dan menoleh ke arah Luhan.

“Bagaimana kau mengetahui penyakitku? Apakah kau memata-mataiku selama ini?” tanya Kim penasaran.

“Tidak”

“Dari Xhi Fan eonni?”

“No”

“Dari Ayah?”

“No”

“Dari Bunda?”

“No”

“Dari Bima oppa?”

“Dan no, Kim. Kau ini, cerewetnya tidak hilang-hilang ya. Aku masuk dulu sebentar” ucap Luhan. Beberapa menit kemudian Ia kembali dengan membawa sebuah mangku yang berisi bubur yang tadi sempat ibunya persiapkan untuk Kim, sebelum Luhan berangkat ke rumah sakit tersebut.

“Aku akan menjawab semua pertanyaan yang ada diotakmu itu. Tetapi dengan syarat, kau harus makan. Satu pertanyaan dan satu jawaban dariku sama dengan dua kali suapan bubur ini. Oke?”

“Itu sama saja bohong. Aku tidak mau. Aku kan sudah bilang tadi, aku belum mau makan, oppa”

“Baiklah kalau begitu” Kim yang mendengar ucapan Luhan tadi, langsung tersenyum penuh kemenangan.

“Emmm ... Enaknya aku menelfon siapa dulu ya? JB, Jr., BamBam, Jackson, Mark, Youngjae, atau Yugyeom ya? Atau Sehun? Atau Suho ya? Ah ya, BamBam saja dulu. Ah tidak tidak, Jackson-ssi saja duhulu. Ya, Jackson” ujar Luhan. Beberapa menit kemudian Luhan langsung menghubungi Jackson dan tersambung. Kim yang yang melihatnya kaget dan senyuman yang terukir pada bibirnya pun langsung lenyap entah kenapa.

“Yeoboseyo? Luhan hyeong?”

Kim yang mendengar suara tersebut, seketika langsung menegang dan memberi tatapan memohon kepada Luhan. Agar laki-laki tersebut tidak membicarakan hal tentang dirinya. Apalagi jika Luhan memberitahukan Jackson tentang keberadaannya sekarang dan tentang penyakitnya.

“Ya, Jackson-ssi”

“Ada apa hyeong menelfonku?”

“Ah tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahukan bahwa ...............”

*****
Translate :
1.     Penggalan lagu Forever Young – GOT7 (Mark Tuan and Jackson Wang part)
2.     Penggalan lagu Good Tonight – GOT7 (Choi Youngjae and Lim Jaebum part)

*****

Twitter: @eqii_putrii
Blog:
www.eqiputri.blogspot.com
FB/Path: Eqi Triana Putri
IG: eqiputri_24

Libra ^^