“Emmm ... Enaknya aku menelfon
siapa dulu ya? JB, Jr., BamBam, Jackson, Mark, Youngjae, atau Yugyeom ya? Atau
Sehun? Atau Suho ya? Ah ya, BamBam saja dulu. Ah tidak tidak, Jackson-ssi saja
duhulu. Ya, Jackson” ujar Luhan. Beberapa menit kemudian Luhan langsung
menghubungi Jackson dan tersambung. Kim yang yang melihatnya kaget dan senyuman
yang terukir pada bibirnya pun langsung lenyap entah kenapa.
“Yeoboseyo? Luhan hyeong?”
Kim yang mendengar suara
tersebut, seketika langsung menegang dan memberi tatapan memohon kepada Luhan.
Agar laki-laki tersebut tidak membicarakan hal tentang dirinya. Apalagi jika
Luhan memberitahukan Jackson tentang keberadaannya sekarang dan tentang
penyakitnya.
“Ya, Jackson-ssi”
“Ada apa hyeong menelfonku?”
“Ah tidak apa-apa. Aku hanya
ingin memberitahukan bahwa ...............”
Luhan memberi jeda pada
percakapan tersebut dan Ia melihat ke arah Kim yang sedang memasang muka
memohon yang berbicara tanpa suara, “Oppa,
jangan !!” Ya kira-kira seperti itulah yang diucapkan Kim kepada Luhan.
“Baiklah aku akan makan. Matikan telfon itu sekarang,
Luhan-ssi” ucap Kim, yang masih berbicara tetapi tidak
mengeluarkan suara apapun, agar Jackson tidak curiga.
“Bahwa apa, hyeong?” tanya Jackson penasaran.
“Bahwa ... Bahwa bulan depan aku
akan ke Korea dan beberapa waktu lalu ketika aku sedang di Tokyo dan bertemu
dengan Xhi Fan, Ia bilang kalau sepupunya Kim akan ke Korea. Kau sudah tau
tentang itu?”
“Sepupu kembarnya Kim, maksudmu? Kalau itu, ya aku sudah tau.
Memangnya kenapa?”
“Ah tidak apa-apa. Kalau begitu,
sampai jumpa bulan depan, Jackson-sii”
“ ............. “
Akhirnya percakapan singkat dan
juga percakapan yang menegangkan bagi Kim, selesai dan Luhan mulai menyodorkan
sendok yang berisi bubur
ke depan mulut Kim. Mau tidak mau, Kim pun
mulai memakan bubur tersebut tanpa mengigat perjanjinya dengan Luhan tadi.
Perjanjian yang berisi satu pertanyaan dan satu jawaban dari Luhan sama dengan
dua kali suapan bubur. Kim benar-benar melupakannya. Sampai akhirnya .....
“Ah, oppa aku baru ingat tentang
perjanjinya yang kau ucapkan tadi”
“Perjanjian apa?”
“Satu pertanyaan dariku dan satu
kali jawaban darimu sama dengan dua kali suapan bubur. Kenapa kau tidak
mengingatkanku? Aku kan ingin bertanya sesuatu darimu”
“Kau kan tadi tidak mau. Untuk
apa aku ingatkan kembali? Sudahlah, habiskan dulu buburmu itu, baru nanti kau
boleh bertanya sesukamu kepadaku. Oke?”
“Baiklah. Tapi setelah itu kau
wajib menjawab seluruh pertanyaanku?”
“Ya, nona Kim”
Setelah menghabiskan bubur buatan
dari ibunya Luhan, Kim mulai mengintrogasi Luhan dengan pertanyaan yang
lumayan. Seperti “Dari mana oppa tau aku disini?”, “Siapa orang tersebut?”,
“Siapa lagi yang tau aku disini?”, atau “Oppa, tidak memberitahukan siapa-siapa
lagikan?” dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukkan oleh Kim kepada
Luhan. Luhan yang mendapatkan pertanyaan
seperti hanya bisa pasrah menjawab dengan jelas dan padat. Karena jika tidak,
siap-siap saja kupingnya akan menerima ceramah yang panjang kali lebar dari
Kim. Jadi, sebenarnya Luhan mengetahui Kim dirawat di Shanghai hospital city
dari salah satu rekan kerjanya yang kebetulan Ayah dari rekannya tersebut yang
menangani Kim langsung. Nama dokter tersebut adalah dokter Zhang.
Tak terasa hari mulai siang,
karena tidak ada jadwal apapun pada hari itu, Luhan memutuskan akan
menghabiskan waktunya bersama Kim. Dan Ia berjanji pada dirinya sendiri, selama
Kim berada di Shanghai, Ia akan menyempatkan diri selalu bermain atau menemani
Kim kemoterapi. Karena hanya dengan memberikan semangat dan doa tentunya, yang
hanya Luhan bisa lakukan dan kalau bisa Ia ingin penyakit yang ada pada diri
Kim berpindah kedalam tubuhnya sendiri juga tidak apa-apa, asalkan Kim tetap
sehat dan selalu menebarkan senyuman manis tersebut kepada semua orang.
*****
Sky cafe, Tokyo, Japan
Ternyata yang dimaksud oleh
leader GOT7 untuk berkumpul diatap hotel adalah berkumpul disebuah cafe. Sky
cafe adalah tempat yang dimaksud, cafe yang terletak pada puncak bangunan hotel
tersebut. Ketujuh laki-laki tersebut dan satu orang perempuan berada dalam
ruangan cafe yang lebih privasi, sang leader lah yang memasankannya, dengan
alasan agar tidak ada orang yang mengetahui mereka sedang membicarakan apa.
“Kim mana?” tanya Jackson. Karena
jika mereka ada janjian untuk jalan-jalan keluar bersama, dimana ada Xhi Fan
pasti disitu ada Kim, begitupun sebaliknya. Tetapi sekarang Xhi Fan hanya
datang sendiri.
“Kim dia sedang beristirahat di
Indonesia. Baru kemarin dia berangkat bersama keluarganya” jelas Xhi Fan.
“Maafkan aku, GOT7” gumam Xhi Fan dalam hati.
“Oh ya, ini ada titipan dari Kim”
Xhi Fan menyerah sebuah tas yang berukuran lumayan besar kepada ketujuh
laki-laki tersebut.
“Apa itu?” tanya Jr. penasaran.
“Tak tau. Buka saja. Tapi Kim
bilang, kalau kalian ingin melihatnya, lihat nanti ketika kalian sudah berada
dikamar hotel masing-masing, jangan disini. Kim juga bilang padaku, maaf tidak
memberitahukan kalian bahwa Ia harus pulang ke Indonesia dan tidak datang ke
acara konser kalian kemarin” jelas Xhi Fan.
“Ya tidak apa-apa. Kita juga
tidak mengetahui kan, bahwa akan terjadi peristiwa tersebut? Jadi untuk apa
disesali? Yang terpenting sekarang, kita berdoa saja untuk kesembuhan Kim” ujar
Yugyeom dengan bijak. Yugyeom yang merasa tidak mendapatkan respon dari
ucapannya tadi, melihat ke arah semua orang tersebut. dan beberapa detik
kemudian terdengar tepuk tangan dari semua member GOT7.
“WOW... Kim Yugyeom nya kita
sudah bisa berpikir dewasa sekarang” ucap Jackson sambil terus bertepuk tangan.
Setelah itu, suara tepuk tangan tadi berganti oleh gelak tawa dari seluruh
member GOT7 dan Xhi Fan tentu.
“Aish, kau ini hyeong” gumam
Yugyeom.
“Ah, sudah ... sudah ... Xhi Fan,
kondisi terakhir Kim bagaimana?” tanya JB.
“Lumayan. Sudah ada perkembangan
pada kaki dan juga kepalanya. Tapi, tetap Kim belum diperbolehkan melakukan
aktivitasnya. Maka dari itu orang tuanya, membawa Kim untuk pulang ke
Indonesia. Setelah sudah dipastikan 100% sembuh, mungkin Kim sudah
diperbolehkan untuk ke Korea”
Ja sseomeul pihaji malgo nawa hamkke sseomta
(Don’t hide from it, let’s have “something”)
(Don’t hide from it, let’s have “something”)
Nareul bwa wae ireohke sujubeum ta
(Look at me, oh, don’t be so shy)
(Look at me, oh, don’t be so shy)
Mwoga museowo nado jal mothajiman
(What are you afraid of, I’m not all that good either)
(What are you afraid of, I’m not all that good either)
Uri hot han keopeulil geot gata
(But I think we’d make one hot couple)
(But I think we’d make one hot couple)
Oneulbuteo uri 1il hae
(Let today be our first day)
(Let today be our first day)
Ni soneul jabgo georeo danillae
(I wanna walk around holding hands)
(I wanna walk around holding hands)
Sigan akkawo ja eotteokhallae
(Quit wasting time, now, what are you gonna do)
(Quit wasting time, now, what are you gonna do)
Eonjekkaji georeohke gyesok domang danillae, oh
(When will you stop running away, oh)1
(When will you stop running away, oh)1
Tiba-tiba saja ponsel milik
Jackson berbunyi, Ia kira Kim yang menelfon tetapi setelah melihat nama yang
tertera, ada sedikit rasa kecewa dihatinya. Xi Lu Han. Ya memang Luhan yang
menelfon Jackson, bukan Kim.
“Yeoboseyo? Luhan hyeong?”
“Ya, Jackson-ssi”
“Ada apa hyeong
menelfonku?”
“Ah tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahukan bahwa
...............”
“Bahwa apa, hyeong?” tanya
Jackson penasaran. Karena Luhan memberi jeda dan itu membuat Jackson penasaran.
“Bahwa ... Bahwa bulan depan aku akan ke Korea dan beberapa
waktu lalu ketika aku sedang di Tokyo dan bertemu dengan Xhi Fan, Ia bilang
kalau sepupunya Kim akan ke Korea. Kau sudah tau tentang itu?”
“Sepupu kembarnya Kim, maksudmu?
Kalau itu, ya aku sudah tau. Memangnya kenapa?”
“Ah tidak apa-apa. Kalau begitu, sampai jumpa bulan depan,
Jackson-sii”
“Ya” ujar singkat Jackson.
“Siapa?” tanya Xhi Fan
“Luhan hyeong” jawab Jackson
dengan singkat kembali.
“Ada apa Ia menelfonmu?” sambung
Youngjae
“Menanyakan sepupunya Kim yang
dari Singapur. Oh ya noona, apakah benar bulan depan sepupunya Kim tersebut
akan ke Korea?”
“Aku tidak tau, tapi kata Kim
sih, ya mereka akan menghabiskan liburan di Korea. Kenapa memangnya?” tanya Xhi
Fan balik.
“Tidak kenapa-kenapa” jawab
Jackson.
Pukul 3 sore waktu Tokyo, mereka
membubarkan diri dari cafe tersebut. GOT7 tentu kembali ke kamar hotel untuk
membuka hadiah dari Kim tadi, tapi tidak dengan Mark dan Youngjae yang tetap
berada dicafe tersebut. Mark bilang, Ia ingin mencari suasana baru, sedangkan Youngjae
beralasan Ia masih lapar.
Xhi Fan yang tadi sempat
beralasan akan pulang karena sudah dicari oleh ibunya, terlihat memasuki Sky
Cafe kembali dan duduk bersama kedua member GOT7 tersebut. Ternyata, sebelum
mereka berkumpul tadi, Youngjae sempat mengirimkan pesan singkat kepada Xhi
Fan, yang berisikan setelah semua member kembali ke kamar hotel, Ia dan Mark
ingin membicarakan sesuatu dengan Xhi Fan. Dan tentu Xhi Fan tau apa yang akan
dibicarakan mereka nanti.
“Noona, ada yang ingin aku dan
Mark hyeong tanyakan kepadamu” ujar Youngjae yang mulai serius.
“Tentang Kim” lanjut Mark.
“Youngjae-ssi ... Kau pasti sudah
mengetahui sebagian dari cerita yang akan aku beritahukan. Dan kau Mark, pasti
sudah mengetahuinya juga kan? Aku tidak mau bertele-tele, tapi aku mohon kalian
jangan memberitahukan kepada member lainnya, oke?”
“Baiklah” jawab Youngjae dan
Mark.
“Jadi?” lanjut Mark yang
sepertinya sudah tidak sabar untuk mendengarkan cerita yang sesungguhnya dari
Xhi Fan.
“Kim ... Kim ... Di ... Dia
mengidap penyakit kanker otak stadium 3 dan kelumpuhan pada kedua kakinya.
Sekarang dia sedang berada di Shanghai, China” jelas Xhi Fan. Ia melihat reaksi
dari kedua cowok tersebut. Mark memberikan respon dengan gumaman “oh my god”,
sedangkan Youngjae memberikan respon ekspresi yang tidak percaya tentang apa
yang barusan Ia dan juga Mark dengar.
“Kau bohongkan?” tanya Youngjae.
“Buat apa aku kepada kalian,
kalau memang benar adanya. Youngjae, kemarin kau melihat Kim dan keluarga di
bandarakan?”
“Ya. Berarti kemarin mereka semua
akan terbang ke Shanghai? Dan bagaimana noona bisa tau, bahwa aku melihat
semuanya?” tanya Youngjae tidak percaya.
“Kim yang memberitahukan
kepadaku. Saat kami sedang sarapan disalah restoran dibandara, Ia bilang padaku
bahwa mungkin nanti ketika Ia dan keluarga akan pergi, kau, Youngjae akan
melihatnya. Oleh karena itu, kau tidak mendengar Kim akan pergi kemana kan,
Youngjae-ssi?”
“Ya” jawab Youngjae lemas.
“Selain keluarga, kau, dan
tentunya kami berdua, siapa lagi yang mengetahui tentang Kim?” tanya Mark.
“Luhan dan manager kalian”
“Joon Jung hyeong?” tanya Mark
dan Youngjae kompak.
“Ya, manager kalian. Park Joon
Jung” ujar Xhi Fan.
“Kalian sebentar lagi akan ke
China kan? Kalau kalian ingin melihat Kim, datanglah ke Shanghai hospital city.
Jika kalian ingin melihat Kim, jangan mengajak member lain, hanya kalian berdua
saja. Kim yang memintanya. Nomor kamar Kim 2014 lantai 15” lanjut Xhi Fan.
“Nomor 2014? Lantai 15?” gumam
Mark.
“Sepertinya dia tidak mau jauh dari
kita” lanjut Mark, lalu terkekeh. Beberapa detik kemudian, Youngjae pun ikut
tertawa. Sepertinya Ia mengerti apa yang dibicarakan hyeong nya tersebut.
“Maksudnya?” tanya Xhi Fan.
“2014 adalah tahun debut kami,
GOT7. 15 atau mungkin lengkapnya 2015, pertama kalinya semua member bertemu dengan
Kim” jelas Youngjae.
“Loh bukannya kalian sudah
berteman lama ya?”
“Ya memang benar. Tapi selama ini
kami hanya berkomunikasi lewat SNS2 saja dan baru bertemu langsung
ketika acara “GOT7 365+ Anniversary Concert and 1st Fanmeeting 20153”
kemarin” jelas Mark. Sepertinya pada acara ada sesuatu yang special antara GOT7
dan juga Kim. Entahlah apa itu, Xhi Fan sendiri tidak tau.
Pembicaraan itupun selesai
dikarenakan Xhi Fan harus pulang untuk membereskan barang-barang yang akan Ia
bawa ke Korea kembali, karena nanti malam Ia akan pulang ke Korea untuk
melanjutkan kuliahnya yang sudah mulai aktif kembali, setelah kemarin sempat
dibebaskan beberapa hari karena ditempat kuliahnya sedang dipakai untuk
perlombaan dan juga ada beberapa bangunan yang diperbaiki. Mark dan Youngjae
pun kembali ke kamar hotel. Mereka berdua sepakat, jika nanti ada waktu sengang
ketika GOT7 di Shanghai China, mereka akan ke rumah sakit untuk
melihat Kim dan tentunya tanpa member yang lainnya.
*****
GOT7’s member room at hotel, Tokyo, Japan
Karena Jackson kebagian kamar
hotel dengan sang manager, jadilah sekarang dirinya menyelinap dikamar duo
maknae, BamBam dan Yugyeom. Mereka bertiga langsung saja membuka hadiah dari perempuan
yang sangat istimewa bagi mereka dan perempuan itu sudah membungkus hadiahnya dengan
rapi dan cantik menurut para member GOT7.
~Jackson POV, on~
Wow, bola basket dan terdapat cetakan
tulisan dibola tersebut dengan nama “Milik oppaku, Jackson Wang.” Dari mana Ia
mendapatkan bola basket seperti itu? Aku saja yang mencarinya belum dapat, tapi
Ia bisa mendapatkannya untukku. Eh, ada surat ternyata .....
To my best brother, Jackson Wang.
Hi oppa ... Apa kabar? Aku harap dirimu selalu baik-baik saja
ya. Oh ya, bola basket ini adalah kado ulang tahunmu. Ya walaupun aku tau, aku
memberikannya tidak tepat pada saat ulang tahunmu, tapi tidak apa-apa ya oppa?
Oh ya, mungkin ketika kau menerima hadiah ini, aku sudah tidak ada di Jepang
atau Korea lagi, aku izin untuk beristirahat ya? Aku janji akan sembuh demi
kalian semua J
Tetaplah menjadi Jackson yang ceria, Tetaplah menjadi
moodboster para member dan fans, Sukses untuk comebackmu di Jepang dan mungkin
nanti di Korea juga, Tetap jaga kesehatan yang paling penting, dan aku selalu
mencintaimu sebagai seorang kakak, idola, sahabat, dan pacar bagiku, haha. Bye
oppa ...
From your sister, Park Jae Eum
Kim ada-ada saja. Terima kasih
atas hadiahmu. Tidak apa-apa, kau memberinya tidak pas saat aku berulang tahun.
Aku akan menjaga hadiahmu ini, Kim. Aku juga mencintaimu sebagai seorang kakak,
sahabat, pacarmu. Cepat sembuh adik manisku, Kim ...
~Jackson POV, off~
“Hyeong, aku ke kamar dulu ya?”
pamit Yugyeom.
“Ya” jawab Jackson. Akhirnya di
ruang tamu tinggal dirinya seorang. Karena BamBam sedari tadi sedang berada
dibalkon, entah sedang melakukan apa, Jackson tidak terlalu ingin tau.
~BamBam POV, on~
Ternyata benarkan firasatku dari
kemarin. Ternyata memang benar kau sudah tidak ada di Jepang ataupun Korea,
Kim. Tapi aku mempunyai firasat dirimu tidak ada di Indonesia. Kemana sebenarnya
dirimu? Oh ya tadi Xhi Fan memberikanku sebuah kado dari dirimu ya Kim. Aku
buka ya? Kalung. Wow, ada namaku dan namamu, “BamKim”, BamBam and Kim. Eh
tunggu, kok ada surat ya?
To seseorang yang kucintai, BamBam.
Hi Bammie ... Aku harap kau menerima pemberianku ini dan mau
memakainya. Kalung ini pengganti diriku untukmu, karena aku akan beristirahat
dahulu. Kau taukan kenapa? Walaupun diriku tidak ada disisimu, kalung ini
menjadi simbol diriku yang selalu menempel pada dirimu. Aku juga memakai kalung
yang sama seperti dirimu, jika kau tidak percaya, coba kau buka emailmu. Entah
sampai kapan aku akan beristirahat dan kapan kita akan bertemu kembali. Tapi
kau harus tau, bahwa kau masih menjadi laki-laki nomor satu yang ada dihatiku
setelah ayah, kakakku, dan juga adikku. Kau tidak cemburu kan? Saranghae4
oppa ...
From your girlsfriend (maybe, haha), Park Jae Eum
~ BamBam POV, off~
~Yugyeom POV, on~
Kim pulang ke Indonesia?
Sepertinya tidak deh. Tapi ... Sudahlah, aku harus berpikir positif. Oh ya
kira-kira dia memberiku apa ya? Wow, topi yang aku inginkan. Eh tunggu, ada
namaku juga ternyata dan ada ... Surat?
To my best rival, hehe ... Kim Yu Gyeom.
Hi my baby giant, my rival ... Apa kabar? Aku
kangen deh sama oppa, tapi ... Tapi boong :p haha. Oppa, kemarin waktu di
Jepang gak senggaja aku melihat topi ini dan aku langsung teringat dengan
dirimu, ya sudah aku beli saja untuk dirimu, semoga kau suka. Oh ya, bagaimana
dengan test masuk kuliahmu? Kau luluskah? Jika iya, berarti kita akan satu
kampus, asyik ...
Oppa, aku mencintaimu sebagai apapun. Aku
harap suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali. Sekarang aku berada disuatu
negara untuk sembuh dan aku harap jika aku bisa sembuh nanti, kita bisa bermain
basket seperti biasanya dengan yang lainnya. Tetap jaga kesehatan oppa. Aku
pasti sangat merindukan segala hal dari dirimu. Oh ya, satu lagi, please check
your email. Gomawo5, oppa ...
From your rival, Park Jae Eum
~Yugyeom POV, off~
Tak berbeda jauh dengan ketiga
member GOT7 tersebut, keempat member yang lainnya pun mendapatkan sebuah hadiah
dari Kim beserta surat yang Kim tulis sendiri. JB mendapatkan sebuah hadiah
gelang dengan bandul “GT7” yang dicetak saling menyambung6 dengan
warna merah dan juga putih. Ia pun mendapatkan surat dari Kim, yang berisi ...
To best leader, Lim Jaebum ...
Hi leader ... Aku sangat rindu dengan tatapan lembut dari
matamu, aku sangat rindu dengan perlakuan halusmu kepadaku sebagai seorang
kakak, aku juga rindu dengan senyumanmu, dan aku berharap suatu saat nanti aku
bisa melihat itu semua kembali. Tetaplah menjadi leader yang the best untuk
GOT7 dan tetaplah menjadi Lim Jaebum yang aku banggakan. Saranghae, oppa ...
From your best sister, Park Jae Eum
Jika sang leader mendapatkan
sebuah hadiah gelang, maka lain halnya dengan eomma nya GOT7, Park Jin Young.
Dia mendapatkan sebuah celemek ternyata, dengan gambar dirinya sendiri namun
dalam versi seperti kartun dan tentunya Ia mendapatkan surat juga dari Kim yang
isinya tidak jauh dari surat yang didapatkan oleh sang leader.
Kelima member mendapatkan surat
masing-masing dalam hadiah yang mereka buka, tetapi Mark dan Youngjae
mendapatkan surat yang tidak dipisahkan alias surat untuk Mark adalah surat
untuk Youngjae. Yang berisi ...
To Mark and Youngjae oppa, my boyfriend ...
Awalnya aku menggira bahwa ini adalah mimisan biasa dikarenakan
aku kelelahan akibat kegiatan kuliahku dan kegiatanku diradio. Tapi ternyata
dugaanku salah, aku terus-menerus mimisan sampai akhirnya aku memutuskan untuk
pergi ke dokter. Sewaktu dokter memberitahuku tentang penyakit ini, aku
langsung lemas seketika dan aku langsung memikirkan orang-orang yang aku
sayangi dan aku cintai, salah satunya kalian, GOT7. Kejadian tersebut tepat dua
hari ditahun 2014 kita bertemu oppa. Puncak dari kelemasanku adalah kemarin. Ya
kemarin, pada saat kecelakaan dokter memberitahukan kepadaku bahwa aku harus
segera menjalankan kemoterapi untuk penyakit yang ada di kepalaku dan juga
kakiku. Karena penyakit pada kepalaku sudah memasuki stadium 3. Aku menyuruh
dokter untuk tidak memberitahukan kepada kalian, karena aku tidak ingin membuat
kalian kecewa. Sampai akhirnya keluargaku pun mengetahuinya dan ayahku
memutuskan untuk meneruskan perawatanku di China.
Dan sekerang aku sedang berada di negara tersebut untuk
berjuang sembuh demi kalian semua, orang-orang yang aku sayangi dan aku cintai.
Kalian sudah tau? Pasti kalian bertanya pada eonnie ya? Tidak apa-apa kok oppa.
Jika kalian ke China, kalian boleh untuk bertemu denganku di Shanghai Hospital
City, tapi dengan satu syarat, yaitu kalian tidak boleh pergi ke sana dengan
member yang lainnya. Cukup kalian berdua atau bertiga dengan manager kalian. Oh
ya, manager kalian pernah loh bertemu denganku di rumah sakit ini. Manager oppa
saja bilang katanya kangen aku, masa kalian tidak. Maka dari itu, aku tunggu
kalian untuk bertemu denganku. See you oppa ... Wo ai ni7 Mark oppa,
Youngjae oppa ...
From cute and beautiful sister, Park Jae Eum
Mark dan Youngjae seketika saling
pandang setelah mereka berdua membaca surat dari Kim. dalam pikiran mereka mungkin
terbesit dengan pertanyaan yang hampir sama seperti, “Apa hyeong sudah pernah bertemu dengan Kim?” atau “Apa sudah stadium
3?”
Mark mendapatkan sebuah sketboard
dengan desain yang sangat bagus dan pada bagian bawah sketboard tersebut
terdapat tulisan permanen “Milik Mark Tuan, from your sister, Kim”, dan juga
ternyata Kim menghadiahkan beberapa potong baju yang sangat bagus
untuk Coco, anjing milik Mark dan juga Youngjae. Selain baju, Kim juga
menghadiahkan Coco dengan beberapa mainan kesukaannya.
Jika Jackson mendapatkan sebuah
bola basket, BamBam mendapatkan sebuah kalung, Yugyeom mendapat topi impiannya,
JB mendapatkan sebuah gelang, Jr. mendapat celemek, dan Mark mendapatkan
sketboard. Bisa dibilang Youngjae mendapatkan hadiah dari Kim dengan paket
komplit. Baju? Ada. Topi? Ada. Gelang dan kalung? Ada juga. Kim senggaja
memberikan barang-barang tersebut kepada Youngjae, karena menurut perempuan
cantik tersebut posisi Youngjae sama halnya dengan posisi BamBam dihatinya. Ya
walaupun masih lebih tinggi BamBam sedikit sih dan tentunya Kim lebih memiliki
rasa kepada BamBam, dari pada Youngjae tentunya.
“Hyeong” panggil Youngjae dengan
suara pelan.
“Ya?” jawab Mark tanpa
menggalihkan pandangannya dari hadiah yang Kim berikan kepadanya tersebut.
“Apakah kita harus ke sana?”
“Tanpa member lain?” lanjut
Youngjae beberapa menit kemudian karena tidak mendapatkan respon apapun dari
Mark.
“Entahlah. Untuk saat ini aku
belum siap melihat keadaan Kim. Kau sendiri bagaimana?” tanya Mark.
Youngjae yang ditanya seperti itu
hanya bisa menggangkat bahunya, karena memang dirinya sendiri sama halnya
seperti Mark, belum siap bertemu dengan Kim. Mereka berdua bukannya marah
kepada Kim, tetapi mereka berdua lebih menghawatirkan keadaan BamBam sekarang. Dimana jika BamBam tau tentang ini semua.
Kemarin saja ketika BamBam
mendapatkan kabar dari sang manager, bahwa Kim mengalami kecelakaan, BamBam
tanpa pikir panjang langsung menjatuhkan ponselnya dan berlari keluar dari
tempat konser menuju rumah sakit tempat Kim dirawat. Ketika sudah melihat
keadaan Kim, BamBam langsung menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa
menjaga Kim seperti adiknya sendiri, bahkan lebih dari itu.
*****
Translate :
1.
Penggalan lagu A – GOT7
(Jackson and BamBam part)
2.
Sebutan sosial media di
Korea (seperti: facebook, twitter, instagram, dll)
3.
Perayaan 1st Anniversary
GOT7 bersama IGOT7 Korea
4.
Aku mencintaimu
5.
Terima kasih
6.
Lihat anting yang dipakai
JB divideo GOT7 – Girls Girls Girls Live at 1st Japan Around The World
7.
Aku mencintaimu (dalam
bahasa China)
*****
Libra ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar