I'm kpopers, ICL, and Blink Star ^^ Thank you yang sudah menyempatkan dirinya untuk membaca semua karya-karya gue disini, walaupun masih amburadul banget, hehe. Happy reading guys ... Saranghae ...
Kamis, 10 Maret 2016
Lirik Lagu GOT7 – Yo Moriagatte Yo (Yo モリアガッテ Yo)
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto mori
[BamBam] Look at me ana hiraku made
iine sono choushi de (EI)
oto de iki ga tomaru hodo HIITOAPPU
DJ asa made tomeru na!
dare hitori nukegake wa kinshi (EI)
otonashii furinara iranai (EI)
This is how we do tanoshimu (O)
This is how we do BUCHI age (HEI)
[Youngjae] sudeni te wo age teru minna wa
sono mama Bounce Bounce
motto High na toko ni ikitainara
kocchi kite Dance Dance
sokode suwatteru tsumori?
ukanai kao shite zutto
kono mede bacchiri kiroku kanryou
nani ga iitai ka wakattanara
[JB] Bong Bong BOORU mitaku hane na (o)
Ho Ho tori mitaku naki na (o)
ROKETTO mitaku FAIYAA hassha (o)
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto mori
[Yugyeom] (EI) atsuku naru karada
maifun maibyou de henka
(EI) shinzou mo koufun gimi sa
Yeah ain’t nobody just can’t stop
(HO) futsuu janai no wa tashika
(HO) demo kono mama
Turn up Stand up
motto moriagatte Yeah
[Mark] (O) boku ga Kick bass
GOORU made kakenukeyou Real race
(O) ichiban tonori no hito ga oni ni kettei
boku ni tsuite kureba ii sa
saigomade PEESU otosu na
zettai suru na TARATARATARA
GOORU suru kimi wa kawaii na
[JB] Bong Bong BOORU mitaku hane na (o)
Ho Ho tori mitaku naki na (o)
ROKETTO mitaku FAIYAA hassha (o)
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto mori
([Youngjae] IE IE RARARARARARARA O IE O IE)
[Jack/Ju] saigomade ikou
([Youngjae] IE IE RARARARARARARA O IE O IE)
[Mark] Say moriagatte Yo
[Jack/Ju] No motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
[Jack/Ju] Yo motto mori
[Jack/Ju] Yo motto moriagatte Yo
Rabu, 09 Maret 2016
The King of Dance ~3~
WARNING >>
- HATI-HATI TYPO BERTEBARAN
DIMANA-DIMANA ;)
- HATI-HATI GAJE BGT -_-
- HATI-HATI ADA SESUATU (?)
:p
- HATI-HATI KALO SEWAKTU-WAKTU
GW KAGAK NEXT INI CERITA
@@@@@
“Permisi anak-anak. Kita ke
datangan tamu terhormat, kalian pasti tau dong siapa?” suara bu Ika yang selaku
wali kelas XII IPA 3 memecah keheningan yang terjadi di dalam kelas tersebut,
tetapi tidak bisa mengalihkan dunia melamun ke dunia nyata yang sedang di alami
oleh Ify
“Papa-mama ke Indo? Pelatih dance uncle Jo? Kapten basket
sekaligus penanggung jawab basket si Rio? Minggu depan meeting sama si Rio itu?
Serius?” Ya, rata-rata kalimat itu yang berada di
kepala Ify, entah sampai kapan ia akan melamun
“IFYYYYY” teriak Sivia yang sudah
kehilangan kesabarannya akibat ulah sahabatnya ini yang bengong saja sedari
tadi. Atas teriaknya tadi, seluruh siswa termasuk bu Ika, pak Umari, dan bu
Gina pun langsung melihat ke arah tempat duduk Sivia
“Sivia apa yang kamu lakukan?
Kenapa teriak-teriak seperti itu” tegur bu Ika
“Emmm.. anu bu....”
“Nggak papa kok bu, tadi Via
kakinya saya injak jadi dia teriak deh, maaf sebelumnya bu, silahkan
dilanjutkan” ujar Ify
“Lu apa-apaan sih Vi? Kagak usah
teriak juga kali” lanjut Ify sedikit berbisik agar tidak ditegur oleh bu Ika
seperti Via tadi
“Habis lu juga sih pake bengong,
jadinya kan gue teriak aja” bela Via
“What ever lah ya Vi”
“Oke anak-anak disini sudah ada
pemilik sekolah yaitu, pak Umari dan juga bu Ghina yang sudah menyempatkan
waktu untuk berkunjung ke sekolah. Oh ya untuk Ify, Via, Shilla, dan juga Agni
bisa bantu ibu sebentar?”
“Bantu apa bu?” Entah karena
kaget atau apa SISA menjawab serempak
“Tolong kalian antarkan pak Umari
dan bu Ghina keliling sekolah untuk melihat kondisi lingkungan”
“HAH?” reflek Ify berteriak
kaget. Seisi kelas menatap Ify dengan tanda tanya tak terkecuali pak Umari dan
bu Ghina yang sedari tadi berdiri di samping bu Ika
“Ada apa nak Ify kok kamu
sepertinya kaget seperti itu?” tanya pak Umari
“Nggak ada apa-apa kok pak, mari
kami antar berkeliling sekolah. Bu Ika kami izin sekaligus pamit ya bu?
Permisi” jawab Ify
Akhirya SISA mengantar pak Umari
dan bu Ghina berkeliling. Selama perjalanan yang berbicara hanyalah Via,
Shilla, atau Agni saja. Ify? Jangan ditanya dia hanya mampu diam sambil
mengikuti langkah orang-orang ini. Di pikirannya cuma ada satu pertanyaan yang
sekarang sedang ia pikirkan yaitu ‘Kenapa mama-papa nya ada di Indonesia
mendadak?’
“Kenapa... ke... napa... kenapa
kalian di Jakarta?” tanya Ify yang membuat SSA –Sivia, Shilla, Agni- dan juga pak
Umari dan bu Ghina menghentikan jalannya dan menolehkan arah pandangannya ke
belakang menghadap Ify
“Sayang, kamu kenapa?” tanya mama
nya dengan lembut sambil mengelus kepala Ify dengan sayang
“Kenapa kalian ke Jakarta? Kenapa
mama-papa nggak bilang dulu ke Ify?”
“Papa sama mama mau kasih
kejutannya buat kamu, papa tau sebentar lagi bakalan ada lomba dance tingkat
provinsi makannya papa dan mama pulang buat lihat kamu dan teman-teman kamu di
lomba itu. Kalian ikutan kan?”
“Ikut om” jawabannya Agni mewakili
jawaban dari Ify, Via, Shilla
“Bagus! Kapan mulai latihan?”
tanya pak Umari
“Mungkin hari minggu ini om”
jawab Agni
“Yang melatih tetap Jo?”
“Nggak tau pah, soalnya kan om Jo
juga ngelatih team dance SMA Bakti Mulia. Terus juga Ify belum ketemu sama om
Jo” jawab Ify yang tengah asyik bergelayut manja pada sang mama
“Oh ya pah, mah, meeting minggu
depan yang hadir siapa? Mama-papa atau Ify?”
“Ify aja gimana sayang? Soalnya
papa harus balik ke Paris buat ngurus kerja yang disana” jawab sang papa
“Gak papa kan sayang? Mama juga
harus ke Aceh dulu buat jemput adik kamu”
“Aceh? Jemput? Deva mah?”
“Iya, dia kan mau sekolah di
Jakarta bareng kamu sayang”
“Loh bukannya Deva di Prancis ya
te?” tanya Via yang sedari tadi asyik mendengarkan Ify dan kedua orang tua nya
berbicang-bicang
“Dia udah pulang kemarin lusa
Via, cuman pulangnya ke Aceh dulu katanya”Setelah kurang lebih 1 jam mereka
berkeliling sekolah sambil berbincang-bincang mengenai keadaan sekolah maupun
hal-hal yang menyangkut Ify dan juga tentang acara dance tingkat provinsi itu,
Ify cs pun mengantarkan kedua orang tua ke ruang kepala sekolah. Setelah
mengantarkan kedua orang tua Ify, Ify cs memilih untuk kabur jam pelajaran 3-4
ke kantin, toh sebentar lagi juga waktunya jam istirahat.
@@@@@
Sebelum bel istirahat berbunyi,
di ruang kelas XII IPA 1 ini tampak tenang saking tenangnya, suasananya seperti
sedang berada di kuburan -_-. Karena kelas ini sedang mengadakan quis pelajaran
Fisika yang gurunya kalo ngasih soal itu benar-benar susah, hanya orang-orang
tertentu yang bisa lulus quis ini, tentunya yang memiliki IQ yang tinggi.
Tengggggggggggggg...... Tenggggggggggggg........
“Oke anak-anak, berhubung sudah
bel segera kalian kumpulkan soalnya. Selesai tidak selesai kumpulkan saja,
sekarang!” ujar pak Tomi selaku guru Fisika
“Hasil quis keluar kemungkinan
besok, jadi siap-siap saja yang merasa tidak lulus akan mendapatkan hadiah yang
spesial dari saya. Sekian pertemuan kita hari ini” lanjut pak Tomi
Setelah pak Tomi keluar, para
siswa-siswipun berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin atau ke lapangan
basket atau ke perpustakaan bagi yang kutu buku. Tak terkecuali 4 cowok yang
menjadi idaman siswi-siswi di SMA ini. Setiap mereka melewati koridor sekolah
selalu saja para siswi berbisik-bisik tentang mereka, entah para siswi ini
sedang membicarakan apa –soalnya gue kadang ikut nimbrung sih :v-. Kita kenalan
sama 4 cowok ini dulu yuk?
1. Rio? Mario Stevadit Haling
adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Pemimpin perusahan Haling crops yang
melakukan bisnis dalam bidang transportasi dan perhotelan, perusahan ini adalah
perusahaan terbesar di Indonesia dan menjadi incaran perusahan di beberapa
negara. Cowok ganteng, manis, memiliki IQ & EQ yang cukup tinggi, kapten
basket, berprestasi di bidang akademik dan juga non-akademik, jail, dst (?) :D
2. Alvin? Alvin Sidunathan.
Anak kedua dari 2 bersaudara. Mempunyai kakak perempuan yang lagi kuliah di
Jerman. Alvin juga memegang salah satu perusahaan milik keluarganya yang berada
di Jakarta, awalnya ia nggak mau tapi karena dulu sang mama selalu bilang
‘ayolah Vin, kamu cukup mengontrol perusahaan di Jakarta dibantu sama orang
kepercayaan mama-papa bukan kamu sendiri dan itung-itung kamu belajar di dunia
perbisnisan nak’, sampai akhirnya Alvin mau juga memegang perusahaan itu dan
tetep di bantu oleh orang kepercayaan dari orang tuanya. Mempunyai IQ & EQ
yang lumayan tinggi, anak basket, anak karate juga, kadang labil kalo
berhubungan sama seorang cewek :p
3. Cakka? Cakka Nuraga adalah
anak kedua dari 2 saudara. Dia punya kakak laki-laki yang sedang kuliah di
Jogja tapi sejak sang papa dan mama sibuk di luar negeri, sang kakak’pun pindah
kuliah ke Jakarta karena mendapat tugas dari orang tuanya untuk mengawasi Cakka
dan juga mengurusin perusahaan yang berada di Jakarta bersama Cakka. Anak
basket, ketua karate cowok, IQ & EQ nya nggak berbeda jauh dari ketiga
temannya, terkenal playboy tapi sebenarnya dia belum pernah pacaran -_-.
4. Gabriel? Gabriel Stevan.
Anak pertama dari dua bersaudara. Sang adik yang sekarang kelas 3 SMP dan juga
yang nggak mau pindah dari Jakarta, yang mengharuskan Gabriel tetap stay di
Jakarta bersama sang Adik dan menjadi perwakilan orang tuanya di Damanik group.
Mempunyai IQ & EQ yang tinggi, anak basket, anak karate, anak photografi,
dan yang jelas anak kedua orangtuanya :p
Suasana kantin mendadak riuh
karena ke-4 cowok ini memasuki kantin, apalagi anak perempuan alaynya kumat *eh
:p. Ada yang berteriak-teriak nggak jelas sampai ada yang caper –cari muka-.
Tapi nggak buat ke-4 cewek ini, mereka malah cuek aja dengan keadaan sekitar.
Sampai mereka merasakan ada sesuatu yang mendatangi mereka. Rio cs datang ke
meja mereka. Binggo bingitsss :D. Sontak membuat Ify cs ini menghentikan
obrolan mereka dan melihat ke arah Rio cs, yang ditatap malah sok cool –emang
udh cool tau :p-
“Kita boleh duduk disini gak?”
tanya Rio mewakili teman-temannya
“Kenapa nggak ditempat lain? Ntar
gue kena keroyok fans lu lagi” jawab Ify dengan nada cueknya
“Penuh Fy”
“So, kita boleh duduk disini?”
tanya Rio lagi
“Terserah” Akhirnya Rio cs’pun
duduk semeja dengan Ify cs. Dengan posisi Rio duduk disebelah kiri Ify, Gabriel
duduk disebelah kanan Via, Cakka duduk disebelah kiri Agni yang berhadapan
dengan Ify-Rio-Alvin-Shilla, dan Alvin duduk di antara Ify dan Shilla. Setalah
itu mereka memesan makanan masing-masing dan juga mengobrol tentang banyak hal,
dari a-z, dari z-a, pokonya nggak kelar-kelar gitu deh. Apalagi itu si Agni
sama Cakka yang dari tadi nggak berhenti-hentinya bicarain tentang karate,
nggak heran lagi sih sama dua anak ini kalo bicarain tentang karate secara
mereka ketua karate cewek dan cowok di SMA nya.
Tengggggggggggggg...... Tenggggggggggggg........
“Eh udah bel aja, padahal baru 10
menit tadi deh bel istirahatnya”
“10 menit dari hongkong Kka,
orang bel udah dri 45 menit yang lalu otomatis sekarang udah bel masuklah”
jawab Gabriel
“Ya udah kita ke kelas dulu ya,
thanks tumpangan mejanya hehe. See you next time guys” tambah Alvin
“Pulang sekolah gue tunggu
diparkiran sekolah, lu pulang bareng gue disuruh tante soalnya, oke cantik?
Bye” Cakka sedikit berbisik ke Ify, biar nggak ketahuan sama yang lain. Yang
dibisikin cuma bisa mengerucutkan bibirnya sambil menganggukan kepalanya tanda
bahwa ia menjawab ‘iya’. Tapi ada seseorang yang melihat perlakuan Cakka kepada
Ify itu merasakan perasaan aneh.
Kok gue nggak suka ya Cakka kek gitu ke Ify? Lu jatuh cinta bro sama Ify. Nggak...
nggak mungkinlah gue jatuh cinta ama tuh cewek. Awas lu bro ntar kalo jatuh cinta ama Ify. Nggak bakalan! Batin orang tersebut
berperang
“Ya udah yuk cabut, bye girl’s”
“Bye.....” jawab Ify cs. Setelah
Rio cs pergi, Ify cs’pun pergi meninggalkan kantin menuju kelasnya
“Eh Fy, tadi si Cakdut ngomong
apa?” Suara Agni memecah keheningan pada saat mereka udah duduk dibangku
masing-masing
“Ada deh, ngapa? Kepo deh Agni,
wleee :p”
“Ishhhh..... lu mah Fy, gue nanya
beneran juga”
“Agni cemburu tuh Fy, pas tadi si
Cakka kaya gitu sama lu” celutuk Shilla membuahkan hasil, yaitu sebuah jitakan
yang mendarat dengan mulus di kepala Shilla
“Aduh... sakit Agnong” ujar
Shilla sambil mengelus-ngelus kepalanya
“Apaan sih, kagak yee”
“Udah ah ribut mulu lu pada, diem
ngapa. Kasihan tuh si Ify mukanya pucat lagi” Via mencoba memisahkan Agni dan
Shilla. Mereka bertigapun melihat kepada objek yang dibilang oleh Via tadi. Ternyata
benar muka Ify sedikit pucat dan mereka baru menyadarinya. Objek yang dilihat
mengangkat kepalanya yang daritadi ada pada kedua tangannya yang berada diatas
meja dan menengok ke arah belakang.
“Kenapa lu pada ngeliatin gue?”
“Nggak papa kok Fy”
“Sakit lagi Fy? Muka lu pucat
tuh” tanya Via
“Nggak kok, nggak papa palingan
bentar lagi udah nggak pucet kok” Via, Shilla, dan Agni cuma meng’O’kan jawaban
dari Ify yang mereka yakini itu bukan jawaban yang sebenarnya. Namun, melihat
keadaan Ify yang kurang sehat mereka lebih baik diam dulu sebelum Ify bicara
kepada mereka apa yang Ify rasakan.
@@@@@
Kringggggggggg........
Kringgggggggggg......
“Hallo”
“Ini Ify?”
“Iya, kenapa? Dan dari siapa ya?”
“Kamu masa nggak ngenalin sih Fy? Ini om Jo”
“Oh om Jo, apa kabar om?
Maaf deh maaf om, habis nomor om beda sih jadi Ify kira siapa gitu”
“Baik, kabar kamu sendiri gimana? Oh ya Fy, kita latihan di
majuin dua hari ya? Sekalian latihan
bareng dance SMA kamu. Nanti ketemuan di sekolah aja ya? Sekalian kamu kenalan
sama mereka, gak papa kan?”
“Baik juga kok om. Nggak papa kok
om, Ify juga udah kenal kok sama mereka ya walau baru beberapa anak sih hehe.
Jam berapa om?”
“Jam 9 pagi gimana? Kan nanti yang ikut lomba di bebaskan buat
latihan selama 4 hari, nah hari Jumat nanti itu kaya memperlihatkan kualitas
kalian di depan warga sekolah, kata lainnya mah sebagai pemasan gitu biar gak
grogi pas perlombaan”
“Oke, nanti Ify kasih tau
temen-temen. Oh iya om, Ify sama temen-temen kan ikut lombanya bukan atas nama
sekolah tapi atas nama club dance. Gak papa kalo Ify sama temen-temen izin 4
hari buat latihan? Terus pemanasan tampil di depan warga sekolah”
“Nggak papa kok, lagian kan udah diurus sama tante kamu.
Tempat latihan kalian juga kan pisah, kamu sama temen-temen di club dance terus
team dance sekolah kamu latihan diruang dance sekolah. Jam 9 pagi ya Fy
disekolah, jangan lupa ! udah cuma itu yang mau om sampaikan. Salam buat
mama-papa ya Fy? Bye....”
“Iya om”
Guys bisa kumpul nggak di rumah gue, jam 5. Sekalian nginep
deh di rumah gue, soalnya ada yang mau gue omongin
SEND....
Setelah acara menelfon dengan om
Jo dan juga mengirimkan sms kepada teman-temannya, Ify turun ke bawah untuk
menemui sang mama dan papa yang sedang beristirahat diruang keluarga. “Hufft~ kalo lagi sama mama-papa berasa
kurang deh, kurang si kutu kupret Deva, hihi” batin Ify
“Fy, besok mama sama papa ke
Paris dan kayanya mama-papa nggak bisa lihat kamu tampil deh sayang” suara sang
mama menyadarkan Ify dari dunia kelamunannya (?)
“Jam berapa mah?”
“Jam 3 pagi kita berangkat Fy”
sang papa yang menjawab
“Kok pagi banget sih Pah? Ya udah
nggak papa kok”
“Pak Bahri yang mesenin sayang
dan dapatnya jam segitu, mau diapain coba?”
“Kenapa nggak pake pesawat
pribadi aja mah?” Pesawat pribadi? Yup. Keluarga Umari memang mempunyai pesawat
pribadi bisa dihitung sekitar ada 3 pesawat pribadi yang masing-masing berada
di 3 negara. Indonesia, Prancis, dan Inggris. Di Indonesia tentunya untuk Ify
jika akan berpergian untuk berlibur atau ada kerja sama dengan perusahaan luar
negeri.
“Kita perginya bukan cuma berdua
sayang, tapi juga ada beberapa rekan kerja dari beberapa perusahaan di Jakarta.
Jadi, kita berangkatnya bareng, kan nggak enak kalo mama-papa berangkat pake
pesawat pribadi”
“Oh gitu ya. Ify ke atas dulu ya
mah, pah”
“Iya sayang”
@@@@@
Tepat pukul 5 sore Shilla, Agni,
Via sudah ada dirumah Ify, lebih tepatnya sih dikamar Ify. Mereka asyik dengan
kesibukannya masing-masing. Ify dengan handphonenya, Shilla dengan
majalah-majalah fashionnya, Via dengan beberapa novel yang dia bawa dari rumah,
dan Agni sibuk dengan gitar yang terletak nggak jauh dari tempat tidur Ify.
“Kita suruh kumpul ngapain sih
Fy?” tanya Via yang sudah mulai jenuh dengan novelnya. Akhirnya Shilla, Agni,
dan Ify duduk melingkar di atas tempat tidur Ify dan menyudahi kesibukan mereka
masing-masing
“Gini guys, tadi om Jo nelfon gue
katanya besok kita tampil di depan anak-anak sekolah jam 9 pagi sebagai pemasan
gitu biar nggak grogi katanya sih. Jadi gue ngumpulin kalian disini buat
latihan dance dari jam 7 malem sampai jam 9 malem, gimana? Soalnya gue tau kita
belum latihan kan?”
“2 jam cukup Fy buat kita
latihan?” tanya Agni
“Cukuplah Ag, apa kalian mau kita
latihan dari jam 7 malem sampe jam 11 malem kaya waktu itu? Yang habis latihan
kita pada tepar”
“No! Big no Fy!” kompak mereka
bertiga menjawab ucapan Ify
“Gue nggak mau tepar kaya waktu
itu” ucap Shilla
“Ya udah makannya kita latihan
cukup 2 jam aja, setelah itu kita istirahat buat lomba nanti. Oh iya, mulai
besok kita pindah ke apartemen gue biar deket sama Jo club dance ya?”
“Oke siippp”
@@@@@
Esok harinya di Aula SMA Bakti
Mulia sudah ramai oleh anak-anak kelas 10, 11, 12, dan juga para guru serta
staff sekolah untuk menyaksikan penampilan “Butterfly Dance”, nama club dance
SMA Bakti Mulia dan juga penampilan dari “The Power Dance.” Tetapi mereka tidak
mengetahui siapa sajakah yang tergabung dalam “The Power Dance”, mereka semua
hanya mengetahui bahwa group dance tersebut dibawah naungan Jo Dance Club.
Musikpun mulai bergema diruangan ini, dan tak lama
kemudian Cakka yang berlaku sebagai MC pada hari ini, naik ke atas panggung.
“Yo ... Yo ... Yo ... Put hand’s
up, guys. Apa kabar kalian semua?”
“Baik” jawab semua orang dalam
ruangan ini
“Oke syukurlah kalo gitu. Emmm
... Btw, hari ini gue nge-MC sendirian gitu? Kagak ada yang nemenin nih?
Serius? Miapa?”
“Mie rebus Kka. Hahaha ...”
“Apa kalian mau mie rebus? Oke
silahkan pesan di kantin dan jangan lupa bayar ya, haha. Bukan itu yang mau gue
bahas oke. Ngomong-ngomong kalian tau gak sih hari ini bakalan ada tamu
special. Siapa guys?”
“The Power Dance”
“Benar. Hari ini mereka bakalan
perfom untuk pertama kalinya setelah hampir 2 tahun mereka vakum ya. Oke, gue
gak bakalan berlama-lama ria diatas sini. Kita sambut mereka ... The Power
Dance. Enjoy guys.”
Bollyumeul nopyeo changmuneul ollyeo
(Turn up the volume, open up the windows)
(Turn up the volume, open up the windows)
Miganeul jophigo eonseongeul nopyeo ige uri anthem
(Furrow your brows, raise your voice the is our anthem)
(Furrow your brows, raise your voice the is our anthem)
Irioneora irioneora ge amudo eomneunya
(Come over here come over here anybody there?)
(Come over here come over here anybody there?)
Eolssu deonggideok kung deoreoreoreoreo this is iKON anthem
(Ah yeah, doom doom dadada this is iKON anthem)
(Ah yeah, doom doom dadada this is iKON anthem)
Daehanminguk senteo Bobbywa naui kombineun seotaeunggwa
gangbaekho
(We’re Korea’s center, Bobby and I our combination’s like Seo Taewoong and Kang Baekho)
(We’re Korea’s center, Bobby and I our combination’s like Seo Taewoong and Kang Baekho)
Jeormeuni tensyeon urin jom hashaeseo saramdeurui danchureul
pureobeorineun haekeo
(Youngblood tension, we’re pretty hot these days undoing people’s buttons like hackers solve code)
(Youngblood tension, we’re pretty hot these days undoing people’s buttons like hackers solve code)
Endolpini saemsotji let’s just chili yeojeonhi cheori eobtji
nideuri jeamuri
(Endorphins surging, let’s just chili we never grow up, but whether you fly or crawl)
(Endorphins surging, let’s just chili we never grow up, but whether you fly or crawl)
Nalgo gieodo da ssibeo meogeojulge call me ajeossido ppeokkeum
(We’ll chew you up like raw meat call me ajusshi)
(We’ll chew you up like raw meat call me ajusshi)
Seluruh lampu dalam aula
dimatikan dan mulai terdengar lagu dari boyband baru asal Korea. Lagu “ANTHEM”
milik iKON yang dinyanyikan oleh duo rapper mereka, B.I dan Bobby tersebut mampu
membuat semua orang menatap dengan serius ke arah depan panggung dan para
personil “The Power Dance” mulai menunjukkan aksi terbaik dari mereka.
Dilanjut
dengan lagu Korea kedua. Milik boyband Bangtan Boys atau dikalangan kpopers
lebih terkenal dengan BTS, dengan judul “No More Dream.” Dilagu ini para
personil “The Power Dance” yang paling baik mulai bermuncul. Mereka adalah
.......
*****
Mereka
adalah manusia, wkwk. Thank you so much untuk kalian yang masih nunggu-nunggu
cerita ini, ya walaupun menurut gue masih ancur banget, hehe. Thank you juga
buat kalian semua yang tidak gue kenal bahkan tidak gue ketahui siapa kalian,
pokok nya thank you yang udah sering buka blog gue ini J
And, thank you so much for all my idol. Makasih udah jadi inspirasi gue dalam
membuat cerita ini, baik kalian dari Indonesia atau luar Indonesia, walaupun
gue tau kalian dan kalian gak tau gue sih, haha.
Boncoran
buat next part adalah Ify cs perfom, lalu mereka satu panggung sama
“segerombolan (?) someone”, ekhem :v Lalu Adik nya Ify ke Jakarta dan stay
disana bareng Ify, Ify meeting bareng Rio, dan ... Ada “something” untuk kalian
para Cagni Lovers. See you in next part guys ...
Twitter: @eqii_putrii
FB/Path: Eqi Triana Putri
IG: eqiputri_24
Ask fm: @dheqii31
FB/Path: Eqi Triana Putri
IG: eqiputri_24
Ask fm: @dheqii31
Libra <3
Kim ... [Oppa part 3]
“Luge oppa ...” jerit Kim ketika
melihat orang yang memanggilnya tersebut ternyata adalah orang yang mampu
membuat Ia uring-uringan ketika mendengar kabar bahwa salah satu personil
boyband SM Ent akan hengkang dari groupnya.
“Hai. Apa kabar kalian? Udah lama
gak ketemua ya kita” sapa Luhan ketika sudah duduk disamping Xhi Fan dan ikut
bergabung meyantap es krim di cafe tersebut.
“Baik” jawab Kim diikuti oleh Xhi
Fan
“Kau sedang apa disini?” tanya
Xhi Fan penasaran. Karena tidak biasanya Ia melihat idola besar tersebut
berkeliaran (?) ditempat umum seperti ini dan seorang diri pula, tidak bersama
sang manager.
“Aku sedang ada pekerjaan disini
untuk waktu 4 hari ke depan. Dan jika pertanyaanmu merujuk pada kenapa aku bisa
di cafe ini sendirian, karena tadi aku senggaja berpisah dengan managerku yang
sedang menggambil dompetnya dihotel dekat sini. Nanti juga dia akan ke sini”
jawab Luhan sambil memakan snack yang terdapat diatas meja tersebut.
“Emmm ... Oppa, apakah kau ada
rencana akan ke Korea?” tanya Kim dengan hati-hati. Karena Ia tau permasalahan
Luhan dengan agensi lamanya tersebut belum mencapai titik terang hingga saat
ini.
“Entahlah. Tapi menurut jadwal
yang dipegang oleh managerku, bulan depan mungkin aku akan kesana untuk
beberapa pemotretan. Kenapa memang?”
“Tidak ada apa-apa. Hanya saja,
ada sepupu kembarku yang dari Singapur, mereka ingin bertemu denganmu.
Kebetulan sekali kalau kau bulan akan ke Korea, karena mereka juga akan
berlibur di Korea bulan depan”
“Sepupu? Kembar?” tanya Luhan
“Ya. Kim punya sepupu yang kembar
di Singapur. Dan kau tau, Luhan? Umur mereka baru sekitar 7 tahunan. Tapi oleh
Kim, mereka sudah diajarkan untuk menjadi kpopers sejak umur mereka 6 tahun,
ckck” lanjut Xhi Fan yang sedari tadi memainkan ponselnya dan lebih banyak menjadi
pendengar dua tersebut.
“Eonnie, aku tidak mengajarkan
mereka untuk menjadi kpopers. Aku hanya mencoba mengenalkan mereka tentang
lagu-lagu boyband atau girlband dari Korea saja tau” elak Kim
Sampai akhirnya mereka mengobrol
bersama dengan waktu yang lumayan lama. Pembicaraan tersebut lebih didominasi
oleh Kim dan Luhan, karena memang Xhi Fan sendiri tidak terlalu dekat dengan
Luhan. Ia hanya mengenal Luhan sebatas idola para remaja didunia dan sebagai
sahabatnya sejak 1 tahun lalu. Lain halnya dengan Kim, Ia sudah mengenal Luhan
baik dan buruknya seperti apa. Karena Kim sudah mengenal Luhan, sejak cowok
tersebut debut dibawah naungan SM Ent.
*****
Zepp Tokyo, Tokyo, Japan
Setelah acara conferensi pers
tadi, GOT7 melanjutkan kegiatan mereka di area Zepp Tokyo. Tempat mereka akan
comeback. Mereka akan melakukan check sound sebelum perfom pada sore hari
nanti.
“Kim, kau kemana sih? Kenapa aku
kirim pesan dan juga menelfonmu tidak kau jawab” gumam BamBam sambil terus
mengecek ponselnya. Apakah ada balasan dari Kim atau tidak. Walaupun BamBam
terlihat hanya biasa-biasa saja sejak tadi, tapi sebenarnya Ia jauh lebih
khawatir kepada Kim dibandingkan oleh Jackson yang sejak awal conferensi pers
tadi sudah marah-marah plus cerewetnya kambuh karena tidak mendapati Kim diarea
conferensi pers.
“Dia belum juga membalas?” tanya
sang leader yang sedang bermain laptop yang entah sedang mengerjakan apa.
Mungkin Ia merasakan, kegelisahan yang BamBam dan juga Jackson rasakan sedari
tadi terhadap Kim.
“Belum” jawab BamBam dengan
singkat.
“Ayo kalian ke depan. Saatnya
check sound, anak-anak”
“Loh, kalian semua kenapa? Kenapa
muka kalian sangat tidak bersemangat seperti itu? Kalian ingin makan lagi?”
lanjut sang manager ketika melihat ekspresi adik-adiknya tersebut yang memang
lesu sekali sejak pulang dari conferensi pers tadi. Yang ditanya dengan kompak
hanya menjawab dengan gelengan kepala dan mulai bangkit dari tempat duduk
masing-masing.
“Hallo”
“Kau sedang dengan Kim?”
“Hmmm ... I ... Ya ... Iya” jawab
orang disebrang sana dengan gugup
“Ada apa dengan nada bicaramu?
Dimana Kim? Bawa dia ke sini sekarang, anak-anak mencari mereka sedari tadi”
“Anu ... Anu oppa. Kim ... Kim ... Dia sedang ada di ruang ICU
karena ditabrak oleh mobil tadi” jawab
orang tersebut dengan terbata-bata pada awalnya.
“Apa ditabrak? Kau disana dengan
siapa saja sekarang? Aku akan kesana sekarang”
“Tidak usah. Disini sudah ada aku dan juga ajusshi1 dari
Kim yang tinggal di Tokyo. Oppa disana saja bersama GOT7. Jika konser sudah
selesai, kalian baru kesini saja. Tidak enak juga kalau tiba-tiba mereka
menghilang dari konser?”
“Baiklah kalau begitu. Salam
untuk keluarganya Kim. Aku akan kesana setelah konser mereka selesai”
“Ya”
Ternyata manager dari GOT7 tadi
menghubungi Xhi Fan untuk menanyakan dimana Kim. Tapi tidak disangka Kim sedang
berada dirumah sakit. Sekarang yang Ia pikirkan adalah bagaimana jika
adik-adiknya tersebut mengetahui bahwa Kim sedang di rumah sakit. Karena yang
Ia tau sebagai manager adalah GOT7 sangat nekat jika sudah berhubungan dengan
Kim. Entah itu menyangkut nyawa mereka sendiri atau menyangkut waktu mereka
semua.
*****
“Tadi siapa yang menelfon?” tanya
ajusshi
“Lee oppa. Manager GOT7, ajusshi”
jawab Xhi Fan. Setelah itu tidak ada perbincangan apapun dari kedua orang ini.
Karena mereka masih menunggu kabar dari dokter yang menanggani Kim didalam
ruangan. 1,5 jam mereka menunggu kabar tersebut. Ditengah-tengah keheningan
tersebut, seorang doktor keluar dari ruang ICU tersebut.
“Dengan keluarga Park Jae Eum?”
“Saya dokter. Bagaimana keadaan
keponakan saya?”
“Dia sudah melewati masa
kritisnya. Tetapi ada sedikit bentur dikepalanya dan pada kedua kakinya
terdapat pergeseran tulang. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena bentur
dikepalanya tidak berakibat fatal” jelas dokter tersebut
“Lalu bagaimana dengan kakinya
dok?”
“Jika nona Park menuruti untuk
beristirahat total selama 1 bulan dirumahnya dan setiap satu minggu dua kali
check ke dokter, mudah-mudahan kakinya bisa sembuh total”
“Terima kasih dok. Apakah
sekarang saya bisa melihatnya?”
“Bisa. Tapi untuk sekarang
pengunjung yang bisa masuk kami batasi hanya satu orang dahulu, karena nona
Park menggalami sedikit guncang akibat kejadian tadi dan kami takut jika banyak
penggujung yang masuk akan berakibat pada memori yang ada dikepalanya. Kalau
begitu saya permisi dulu” pamit dokter tersebut. Setelah itu, ajusshi yang
akrab disapa Anton tersebut masuk kedalam ruangan dan Xhi Fan menunggu didepan
ruangan. Xhi Fan terus berdoa untuk kesembuhan Kim, karena bagi Xhi Fan, Kim
adalah segalanya untuk dirinya sendiri.
5 pm, Japan time
Member GOT7 langsung bergegas
menuju rumah sakit tempat Kim dirawat. Mereka masih menggunakan pakaian
terakhir yang mereka pakai di konser tadi. Setelah mendapat kabar dari sang
manager bahwa Kim mengalami kecelakan, tanpa buang waktu mereka semua langsung
bergegas menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Kim. Dan sekarang, ketujuh
idola tersebut dan juga sang manager sedang berada didepan kamar rawat dengan
papan nama “Park Jae Eum.”
“Noona, bagaimana keadaan Kim?”
tanya Youngjae kepada Xhi Fan yang kelihatan sangat sedih sekali
“Keadaannya sudah membaik. Tetapi
kedua kakinya dan juga kepala Kim harus terus dicheck selama satu bulan ke
depan, karena terjadi benturan ringan dikepalanya dan sedikit pergeseran tulang
pada kedua kakinya” jelas Xhi Fan
“APA? BENTURAN? PERGESERAN
TULANG?” kaget Jackson. Pertanyaan Jackson tersebut hanya mendapat respon
anggukan kepala dari Xhi Fan.
“Sudahlah Jackson, kau tenang
dulu. Dan untuk kau, Xhi Fan, pulanglah dan bawa ajusshi Anton pulang. Kami
yang akan menunggu Kim disini” suruh Manager Lee
“Kalian? Kenapa kalian disini?
Bukannya kalian ada konser di Zepp?” tanya ajusshi yang tiba-tiba keluar dari
ruangan
“Kami baru saja menyelesaikan
konsernya. Maka dari itu kami sudah ada disini. Apakah kami bisa melihat Kim,
ajusshi?” jawab sang leader, JB yang sedari tadi sudah penasaran dengan keadaan
Kim didalam sana.
“Ya silahkan. Tapi kalian harus
bergantian masuknya, satu per satu. Mark ...”
“Ya, ajusshi” Mark yang merasa
namanya dipanggilpun berjalan ke arah orang tersebut.
“Kau yang masuk pertama. Karena
tadi saat aku akan keluar, Kim meminta agar kau yang masuk pertama. Lee, aku
titip Kim sebentar bisa? Karena aku harus pulang. Ajumma2nya Kim,
istriku sedari tadi menelfon”
“Bisa hyeong” jawab Lee dengan
mantap
“Kalau begitu ajusshi, Xhi Fan
antar ya? Semua kami permisi dahulu”
Akhrinya Xhi Fan dan juga ajusshi
dari Kim pergi meninggalkan rumah sakit tersebut, dan Markpun berjalan masuk ke
dalam ruangan untuk melihat keadaan Kim. Ada sedikit rasa tidak suka pada
seseorang ini, ketika Ia melihat Marklah yang diinginkan masuk ke dalam
terlebih dahulu oleh Kim, bukannya dirinya.
*****
Luhan’s Apartement, Tokyo, Japan
Pria yang mempunyai senyuman
manis ini sedari tadi terus berjalan kesana kemari seperti setrika hanya karena
satu gadis yang sekarang berada di rumah sakit. Kim. Ya hanya gadis itu yang
sekarang mengisi seluruh pikirannya. Apakah
Kim sudah sadar? Apakah Kim baik-baik saja disana? Ya rata-rata itulah
pertanyaan yang ada didalam otaknya sekarang.
Ketika Luhan baru saja akan pergi
meninggalkan cafe siang tadi, tiba-tiba saja terdengar dentuman yang sangat
keras. Ia tak tinggal diam saja. Ia langsung berlari sekuat tenaga ke sumber
suara tersebut dan betapa kagetnya Luhan setelah melihat korban yang tergeletak
dengan lumuran darah disekitar kepalanya. Langsung saja Luhan dan Xhi Fan
langsung melarikan Kim ke rumah sakit terdekat, ketika sedang menunggu Kim di ruang
ICU, sang manager tiba-tiba saja menjemput Luhan untuk melakukan pemotretan.
Mau tak mau, Luhan pun menurutinya dan sangat terpaksa Ia harus meninggalkan
Xhi Fan sendirian untuk menunggu Kim.
“Hallo”
“Hallo Xhi Fan. Bagaimana keadaan
Kim?” tanya Luhan ketika Ia mengetahui bahwa sang penelfon adalah Xhi Fan,
teman yang sudah Kim anggap seperti kakaknya sendiri tersebut.
“Dia sudah melewati masa kritis. Dia harus beristirahat total
selama 1 bulan. Dan Kim bilang padaku, jika kau ingin melihatnya, tunggulah
beberapa waktu dan tetaplah datang ke Korea bulan depan”
“Kenapa harus begitu? Aku akan ke
sana sekarang”
“Jangan !! Kim menggancam, jika kau ataupun GOT7
menggunjunginya sekarang, dia akan pergi untuk selamanya dari hidup kalian.
Atau jika kalian tetep nekat ingin bertemu dengannya, Ia tidak akan pernah
menggangap bahwa kalian adalah kakaknya”
“Tapi Xhi Fan ... Aku sangat
menghawatirkannya. Kau tau itu”
“ Ya aku tau. Aku sangat tau. Aku berjanji akan terus
memberimu info. Untuk sekarang beri Kim waktu untuk beristirahat oke? Sudah
dulu ya, Kim sudah memanggilku. Bye”
“Jadi oppamu ini harus menunggu
selama waktu, Kim? Itu kapan Kim? Baiklah jika itu maupun, aku akan menunggu
untukmu, adik kecilku” gumam Luhan dan Ia mulai terlelap dikamar apartementnya.
Karena sedari pagi hingga malam menyapa Ia banyak sekali pekerjaan ditambah
oleh kejadian Kim tadi siang yang mengakibatkan Ia kepikiran terus menerus. Dan
pasti esok hari, sang manager yang menginap dihotel yang tidak jauh letaknya
dari apartement milik Luhan akan mengomel jika melihatnya kurang bersemangat.
*****
Tokyo Airport, Tokyo, Japan
“Eonnie, kau tidak memberitahukan
kepada mereka kan jika aku akan pergi ke suatu tempat untuk beristirahat dengan
tenang?” tanya seorang gadis yang taklain dan takbukan adalah Kim. Ia telah
memutuskan akan pindah ke negara lain dengan waktu yang entah sampai kapan,
yang jelas sampai Ia siap untuk bertemu dengan para idolanya yang sudah Ia
anggap seperti kakaknya sendiri di Korea sana.
“Ya. Kita akan terus berhubungan
kan Kim? Eonnie pasti akan sangat merindukanmu. Eonnie akan sering-sering main
ke sana. Kamu harus bisa sembuh oke?” Xhi Fan memberikan semangat kepada Kim.
Jujur saja Xhi Fan sempat kaget setelah mendengar kenyataan yang sebenarnya
mengenai kondisi Kim akibat kecelakaan tersebut.
“Ya kau boleh kesana. Asalkan
mereka semua, terutama para oppa nakalku, GOT7, tidak mengetahuinya. Kau harus
berhati-hati jika berhadapan dengan mereka. Mereka sangat nekat jika sudah
berhubungan denganku. Kau tau itu kan?”
“Ya aku tau, sayang”
“Putri, ayo kita masuk sekarang.
Pesawatnya akan berangkat sebentar lagi” panggilan dari sang Bunda tersebut
mengalihkan pembicaraan antara Kim dengan Xhi Fan. Ya memang orang tua, adik,
dan juga kakak dari Kim langsung terbang menuju Jepang setelah Xhi Fan
memberikan kabar tentang Kim.
“Iya Bun, sebentar”
“Eonnie, maukah kau berjanji
untukku?” tanya Kim
“Berjanji untuk apa?”
“Berjanji untuk menjaga GOT7.
Untukku. Dan tolong berikan barang-barang yang ada didalam tas ini kepada
mereka. Kau harus berjanji untukku dan tolong sekali lagi sampaikan pesanku
pada mereka, bahwa aku sangat amat sangat menyayangi mereka dan jangan
mencariku dan jangan coba-coba untuk mengusik oppaku yang akan terus berkuliah
di Korea, oke?” pesan Kim kepada Xhi Fan, sambil memberikan sebuah tas yang
lumayan besar untuk diberikan kepada GOT7.
“Oh ya eonnie tolong bilang
kepada BamBam, tolong tetap jaga hatinya untukku ya? Aku akan segera kembali
untuknya dan juga GOT7. Kalau begitu aku pergi dulu eonnie. Aku menyayangimu.
Arigato gosaimas3, Xhi Fan” pamit Kim sambil melambaikan tangannya
kepada Xhi Fan yang mulai menitihkan air matanya. Kursi roda yang Ia duduki
mulai didorong oleh sang kakak yang terharu melihat persahabatan yang sangat
erat sang adik dan Xhi Fan.
“Xhi Fan, kami pamit ya.
Datanglah kesana jika kau ingin bertemu Kim. Kami selalu membukakan pintu rumah
kami untukmu dan terima kasih sudah menjadi sahabat sekaligus kakak yang baik
untuknya. Jaga dirimu baik-baik ya” ujar Ayah Kim kepada Xhi Fan. Xhi Fan hanya
bisa mengganggukan kepalanya, karena ia terus menerus menangis sambil tersenyum
melepas kepergian Kim dan keluarga untuk ke suatu tempat yang mampu menyebuhkan
Kim. Tanpa mereka sadari, dari suatu tempat dibandara tersebut, terdapat
seorang pria yang bersembunyi dan mendengar semua tentang apa yang keluarga
Kim, Kim, dan juga Xhi Fan bicarakan di bandara tersebut.
*****
Translate :
1. Paman
2. Bibi
3. Terima kasih (dalam bahasa
Jepang)
*****
Jeng ... Jeng ... Jeng ... Kaya
judul lagu? Tetet ... Tetet ... Toet ... Tetet ... Tetet ... Toet ... Apaan sih
gue ini :3 Hayoloh si Kim kenapa tuh? Dia sakitnya parah kagak sih? Jujur gue
aja kagak tau loh. Tapi boong :p Thank you yang masih tetep setia sama semua
cerita gaje gue ini. Dan tetep, thank you so much for all my idol, yang dari
Indonesia dan luar Indonesia yang telah menjadi inspirasi gue. Makasih juga
kepada Icha, my friend dari SMP, yang suka curcol manja gitu sama gue tentang
doinya :p Makasih loh cha, atas semua curhatan lu, gue bisa dapet ide buat
cerita ini di next part, haha. Kalo gitu, see you next part guys .....
Twitter:
@eqii_putrii
Libra ^^
Langganan:
Postingan (Atom)